Sebanyak 1.882 pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperoleh tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI, dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.Selamat atas gelar bintang jasa pratama, tidak mudah mendapat bintang ini
Siaran pers dari KKP yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan bahwa penghargaan ini diberikan atas pengabdian mereka selama 10, 20 dan 30 tahun dalam melakukan pelayanan, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.
Sebelum penganugerahan penghargaan, dengan mengenakan pakaian adat Palembang, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo beserta sejumlah jajaran juga mengikuti upacara yang dipimpin Presiden Joko Widodo dari kantor KKP di Jakarta Pusat, Senin (17/8).
Meski menyaksikan upacara melalui layar, prosesi tetap berlangsung khidmat.
Selain itu, terdapat penghargaan lain, yakni Satyalancana Pembangunan yang diberikan kepada 3 PNS KKP. Mereka adalah Profesor Hadi Eko Irianto, Kepala Balai Besar Riset Pengolahan Produk Bioteknologi Kelautan dan Perikanan atas perannya dalam menginisiasi penerapan multisistem jaminan mutu pada institusi riset.
Kemudian Akmatul Ferlin, Kepala Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan atas keberhasilannya menciptakan teknologi wahana keselamatan dan pemantauan berbasis Automatic Identification System (WakatobiAIS).
Selanjutnya Iwan Arisrtiawan Munandar, Teknisi Litkayasa Penyelia di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Jepara atas keberhasilannya dalam menciptakan alat perikanan, pompa venturi sederhana.
Sementara bagi PNS yang berkarya, Menteri Edhy menganugerahkan Satyalancana Wira Karya kepada enam anak buahnya.
Keenam penerima penghargaan tersebut adalah Damang Suryanto, perekayasa muda di BPBAP Jepara atas inovasi pakan ikan hias mandiri berkualitas. Lalu Saripuddin, perekayasa muda di BPBAP Ujung Batee yang berhasil memanfaatkan tambak idle melalui sistem budidaya polikultur ikan nila salin dengan udang windu dan memanfaatkan hydrilla sebagai bahan pakan.
Selanjutnya Muhammad, pengawas perikanan muda di BPBAP Ujung Batee yang menginisiasi lahirnya model pengembangan kawasan budidaya tambak udang berbasis kluster terintegrasi.
Nama lain yang juga diganjar Satyalancana Wira Karya ialah Murdinah, Dedi Novriendi dan Dina Fransiska. Ketiganya adalah peneliti madya di Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.
Karya-karya mereka yakni, inovasi pengolahan rumput laut menjadi produk saus, daging nabati dan mie sayur, lalu penemuan zat fukosantin dari rumput laut coklat untuk bahan obat antikanker paru, serta inovasi teknologi pembuatan fruit leather mangga dan karaginan yang dieksrak dari rumput laut merah.
Selain penghargaan tersebut, Menteri Edhy juga turut mengapresiasi atas capaian Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto yang baru saja dianugerahi Bintang Jasa oleh Presiden Joko Widodo.
Penghargaan tersebut tak lepas dari keberhasilannya dalam menginisiasi hibridisasi ikan laut jenis kerapu serta keberhasilan memproduksi kerapu cantang.
"Selamat atas gelar bintang jasa pratama, tidak mudah mendapat bintang ini. Mudah-mudahan ini suatu bukti bahwa bapak mampu untuk membuktikan dedikasi bapak dan lebih all out lagi," kata Menteri Kelautan dan Perikanan.
Baca juga: HUT ke-75 RI, Menteri Edhy nyanyikan lagu Kebyar-Kebyar
Baca juga: KKP kampanye pelestarian laut Taman Wisata Perairan Kepulauan Anambas
Baca juga: Menteri Edhy dorong inovasi radar untuk identifikasi sampah laut
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020