PT Angkasa Pura I (Persero) mengandalkan penggunaan sejumlah teknologi untuk mendukung operasional, pelayanan, dan bisnis perusahaan pada masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19.Ke depan, penggunaan teknologi merupakan syarat mutlak yang harus diimplementasi pada setiap proses pelayanan
Adapun teknologi yang dioptimalkan dan diandalkan pada masa adaptasi kebiasaan baru ini yaitu Airport Operations Control Center (AOCC), virtual customer service, boarding pass scanner, dan thermal scanner.
“Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini keberadaan teknologi sangat berguna untuk membantu penerapan jaga jarak fisik atau protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 dalam masa adaptasi kebiasaan baru. Ke depannya, penggunaan teknologi merupakan syarat mutlak yang harus diimplementasi pada setiap proses pelayanan karena berubahnya perilaku masyarakat," kata Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Salah satu teknologi yang diandalkan, lanjut Faik Fahmi, adalah AOCC yang berguna untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 dalam masa adaptasi kebiasaan baru secara purna waktu sehingga dapat membantu memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Angkasa Pura I dorong UMKM "naik kelas"
AOCC merupakan salah satu upaya Angkasa Pura I dalam digitalisasi aktivitas operasional bandara dan implementasi smart airport secara menyeluruh dengan tujuan mewujudkan operational excellence dan service excellence di seluruh bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura I.
Keberadaan AOCC melibatkan seluruh pemangku kepentingan di bandara dengan mengintegrasikan sistem yang dimiliki masing-masing pemangku kepentingan agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien.
AOCC pertama di Indonesia diluncurkan oleh Angkasa Pura I pada 2 Maret 2018 di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, menyusul kemudian diterapkan di 11 bandara lainnya yaitu di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Pattimura Ambon, Bandara Internasional Lombok, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Frans Kaisiepo Biak.
Selain AOCC, sejak awal Maret, untuk mendukung penerapan physical distancing, Angkasa Pura I juga menerapkan layanan pelanggan virtual (virtual customer service) di 12 bandaranya.
Baca juga: Angkasa Pura I fasilitasi layanan rapid test di 11 bandara
Petugas customer service yang semula bertugas memberikan layanan informasi kepada pengguna jasa bandara di gerai customer service, kini ditempatkan secara terpusat di AOCC dengan fasilitas layanan menggunakan teknologi tele-conference.
Untuk memeriksa suhu tubuh dan detak jantung penumpang dan calon penumpang yang ada di bandara, Angkasa Pura I bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan menyediakan thermal scanner pada pintu kedatangan.
Jika terdapat penumpang atau calon penumpang yang terdeteksi bersuhu badan lebih dari 38 derajat celcius, maka penumpang tersebut akan ditangani oleh Tim KKP dan dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Untuk meminimalisir kontak fisik saat pemeriksaan boarding pass, Angkasa Pura I menyediakan fasilitas boarding pass scanner, yang saat ini baru terdapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Fasilitas ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi penumpang untuk dapat secara otomatis melakukan pemindaian boarding pass penumpang tanpa harus mengantri di tempat scanning manual. Fasilitas ini dapat dipergunakan oleh penumpang yang membawa boarding pass dalam bentuk tercetak, ataupun masih dalam bentuk soft file dalam smartphone.
Baca juga: Penumpang turun, pendapatan AP I tergerus 43,2 persen semester I 2020
Baca juga: Sepi penumpang, ini strategi AP I hemat kas perusahaan
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020