Meskipun ada larangan dari Pemerintah Malaysia karena pandemi COVID-19, salah satu sekolah anak TKI atau CLC di perusahaan perladangan kelapa sawit United Malacca 1&2 tetap menggelar upacara tanpa pengibaran bendera merah putih.
Baca juga: Boediono: Generasi penerus harus disiapkan pimpin Indonesia
Pengelola CLC United Melaca 1&2 Batu 38 Nabawan Keningau Sabah Nurmawati melalui sambungan telepon membenarkan ada upacara peringatan HUT RI ke-75 di sekolahnya atas izin dari pihak perusahaan.
Hanya saja, murid-murid dan tenaga guru maupun WNI lainnya yang ikut diwajibkan mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Baca juga: Jelang 17an, game Fantasy Town berwisata virtual ke tempat bersejarah
Nurmawati mengatakan hal itu dilakukan guna meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme anak-anak WNI di sekolahnya dimana sebagian besar lahir di negeri jiran karena kedua orang tuanya bekerja di negara tetangga itu.
"Saya laksanakan upacara tanpa pengibaran bendera merah putih untuk mengingatkan murid-murid yang sebagian besar lahir di sini (Malaysia) bahwa beginilah Indonesia dengan hari kemerdekaannya. Saya mau tunjukkan nasionalisme dan patriotismenya," ujar Nurmawati.
Baca juga: Jelang 17an, game Fantasy Town berwisata virtual ke tempat bersejarah
Nurmawati juga menyatakan hanya dengan melaksanakan upacara HUT RI ini bisa menumbuhkan rasa nasionalisme bagi anak-anak muridnya di CLC United Malacca 1&2 Keningau.
"Mereka kebanyakan lahir dan besar di Malaysia, makanya sangat perlu memperkenalkan Indonesia melalui upacara HUT ini," ungkap dia.
"Tidak ada pengibaran bendera jadi hanya membentangkannya saja," ucap Nurmawati. Jumlah murid di sekolahnya sebanyak 59 orang sebagian besar lahir dan besar di Malaysia.
Berbeda dengan CLC Yasinta satu gugus dengan CLC United Malacca 1&2 Nabawan, sekolah anak TKI ini menggelar upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75 dengan tetap mengibarkan bendera merah putih.
Kemudian, CLC Ladang Abedon Kretam dengan jumlah murid 111 orang tingkat SD dan 18 SMP yang terletak di Kinabatangan, Paris 2 juga melaksanakaan upacara peringatan HUT RI ke-75 tanpa pengibaran bendera merah putih.
Jumardi, salah seorang guru CLC Ladang Abedon Kretam melalui sambungan telepon menyebutkan, upacara HUT RI di sekolahnya dengan mematuhi protokol kesehatan dan anjuran Pemerintah Malaysia.
Bendera merah putih hanya dibentangkan saja, ujar dia.
Koordinator Penghubung CLC Wilayah Kerja Sandakan dan Kinabatangan 1, Arif Purnawan mengungkapkan, adanya anjuran Pemerintah Malaysia agar tidak melakukan kegiatan yang mengundang banyak orang maka hampir seluruh sekolah anak TKI tidak melaksanakan upacara HUT RI ke-75 tahun ini.
Memang, kata dia, awalnya banyak CLC yang hendak melakukan kegiatan-kegiatan memeriahkan HUT RI ke-75 di Negeri Sabah tetapi tidak dibenarkan oleh perusahaan karena adanya anjuran Pemerintah Malaysia.
"Ada sekolah yang mau gelar konvoi dengan keliling ladang perusahaan membawa bendera merah putih tapi dibatalkan karena ada larangan," ujar Arif melalui sambungan telepon.
Pewarta: Rusman
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020