• Beranda
  • Berita
  • PJLP dan ASN Kota Jakarta Selatan jalani tes cepat

PJLP dan ASN Kota Jakarta Selatan jalani tes cepat

18 Agustus 2020 15:46 WIB
PJLP dan ASN Kota Jakarta Selatan jalani tes cepat
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji memantau pelaksanaan tes cepat (rapid test) deteksi dini COVID-19 bagi 231 PJLP dan ASN di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (18/8/2020) (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)

kantor menjadi salah satu lokasi potensi penyebaran COVID-19

Sebanyak 231 penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) dan aparatur sipil negara (ASN) Kota Administratif Jakarta Selatan menjalani tes cepat (rapid test) deteksi dini COVID-19 di Kantor Wali Kota setempat, Selasa.

Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan, langkah ini dilakukan untuk mencegah munculnya klaster penularan COVID-19 di lingkungan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

"Seperti yang kita dengar, kantor menjadi salah satu lokasi potensi penyebaran COVID-19, untuk itu kita lakukan pencegahan," kata Isnawa.

PJLP dan pegawai yang menjalani tes cepat, yakni petugas kebersihan, keamanan, pekerja taman, teknis mekanik dan lainnya.

Menurut Insawa, para petugas PJLP dan pegawai tersebut rentan dengan penularan COVID-19, karena bertugas dan berinteraksi dengan banyak orang.

Baca juga: Puluhan pedagang Pujasera Blok S jalani tes cepat

"Makanya tes cepat ini kita adakan untuk para PJLP dan pegawai di lingkungan Pemkot Jakarta Selatan," kata Isnawa.

Menurut Isnawa, tes cepat dilakukan untuk mengetahui respon antibodi yang ada dalam tubuh seseorang, karena tidak langsung mendiagnosa COVID-19 seperti tes usap.

Sebagaimana diketahui, cara kerja tes cepat memeriksa virus menggunakan IgG dan IgM yang ada di dalam darah. IgG dan IgM merupakan sejenis antibodi yang terbentuk di tubuh saat mengalami infeksi virus.

Jika seseorang terinfeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM di dalam tumbuhnya bertambah. Orang tersebut dinyatakan positif ada infeksi (reaktif).

Namun, hasil rapid test bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi COVID-19, maka setelah tes cepat, orang tersebut perlu menjalani pemeriksaan lanjutan, yakni tes usap tenggorokan atau hidung.

Baca juga: Pujasera Blok S ditutup setelah penemuan pedagang positif COVID-19

"Dari hasil pemeriksaanya negatif (non-reaktif). Alhamdulilah, dan kalau ada yang reaktif akan kita lakukan tes usap," ujar Isnawa.

Pada pelaksanaan tes cepat ini, para peserta menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk ruangan tes, diukur suhu tubuh, serta menjaga jarak fisik pada saat antrean untuk menjalani tes cepat.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020