"Keluarga Slamet" adalah adaptasi dari film India "Badhaai Ho" (2018).
Kali terakhir wajahnya muncul di layar lebar adalah film "Kun Fayakuun" yang tayang 12 tahun silam. Apakah dia merasa kagok ketika kembali harus syuting?
Aktris yang sudah mencicipi dunia politik ini bersyukur mendapat waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri sehingga kepercayaan dirinya tumbuh lagi.
"Ada persiapan dari sisi tampilan, make up, reading intensif bikin saya bisa lebih paham dan meningkatkan kepercayaan diri saya yang sudah lama vakum," kata Desy dalam konferensi pers daring, Selasa.
Baca juga: Desy Ratnasari & Indro Warkop berpasangan di film adaptasi dari India
Baca juga: Laudya Cynthia Bella dan Desy Ratnasari ditantang berbahasa Minang
Genre drama komedi di film "Keluarga Slamet" menjadi hal baru untuk Desy yang lebih sering bermain di film drama. Sebetulnya Desy juga pernah mendapat peran di tayangan bergenre komedi, namun gaya komedinya tak serupa dengan film "Keluarga Slamet"
"Komedinya beda sama komedi di 'Kabayan'," ujar pemeran Nyi Iteung di film 1994 yang dibintangi Didi Petet sebagai Kabayan.
Skenario yang memikat juga jadi salah satu alasan Desy jatuh cinta kepada "Keluarga Slamet".
Di film arahan sutradara Rako Prijanto ini, Desy berperan sebagai istri Slamet (Indro "Warkop") yang sudah memiliki dua putra yang beranjak dewasa. Suatu hari, anak mereka harus menghadapi kenyataan di mana sang ibu yang sudah berumur ternyata kembali mengandung.
Berhadapan dengan Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro "Warkop" bukan hal mudah, apalagi ketika Desy harus beradegan serius.
"Pas reading, saya kalau lihat mukanya pengin ketawa," Desy tertawa kecil.
Seraya berseloroh, merujuk pada statusnya yang sudah bercerai, Desy mengatakan lewat proyek teranyar ini membuatnya bisa menikmati suasana keluarga yang utuh meski dalam sebuah film.
Karakter Desy dalam film "Keluarga Slamet" berbeda dengan kehidupannya sehari-hari. Desy yang aktif sebagai wanita karier berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengabdikan hidupnya untuk mengurus anak dan suami.
Rumahnya dihuni tiga generasi. Selain tinggal bersama suami dan kedua anak mereka, dia serumah bersama mertuanya, diperankan aktris senior Widyawati.
"Dalam konteks budaya Indonesia, kalau ada istri dan ibu mertua biasanya ada 'percikan api' kalau satu rumah, tapi (di film ini diperlihatkan) bagaimana Slamet sebagai suami menyelamatkan keadaan," tutur dia.
Film ini memperlihatkan kondisi di mana terjadi benturan sudut pandang antar generasi, juga benturan budaya dari orang-orang dengan latar belakang berbeda. Tokohnya adalah perempuan Sunda, sementara Slamet berasal dari keluarga Jawa.
Sutradara Rako Prijanto menyatakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menggarap film ini adalah agar bisa mengadaptasi budaya yang ada di film aslinya, ke dalam budaya di Indonesia.
"Setelah brainstorming, tadinya mau (diberi judul) 'Untung Ada Slamet', tapi berubah jadi 'Keluarga Slamet'. Pas nama itu keluar, bayangan saya langsung orang Jawa," kata Rako.
Kebetulan, dia juga berasal dari keluarga Jawa sehingga lebih mudah dalam memahami budaya yang akan diangkat dalam film.
"Keluarga Slamet" dibintangi juga oleh Onadio Leonardo, Aurora Ribero dan Abun Sungkar.
Baca juga: Rekomendasi film keluarga untuk akhir pekan
Baca juga: Daftar film dan drama Adi Kurdi "abah"
Baca juga: Dwi Sasono terharu lihat adegan keluarga di film "Buku Harianku"
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020