Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, Selasa, pertambahan sebanyak 505 kasus ini di bawah pertambahan pada Senin (17/8) 538 kasus, Ahad (16/8) sebanyak 518 kasus, Sabtu (15/8) sebanyak 598 kasus dan pada Jumat (14/8) sebanyak 575 kasus.
Pada Kamis (13/8) sebanyak 621 kasus, Rabu (12/8) 578 kasus dan penambahan pada Sabtu (8/8) sebanyak 721 kasus yang merupakan rekor peningkatan kasus selama pandemi COVID-19 di Jakarta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menerangkan bahwa penambahan 505 kasus COVID-19 ini adalah dari hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada 5.989 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 4.901 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 505 positif dan 4.396 negatif. Dari 505 kasus positif tersebut, 32 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan.
"Untuk rata-rata tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 48.342. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 40.369," katanya.
Baca juga: KSAD-Wakapolri datangi Anies ingin tahu perkembangan COVID-19 di DKI
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan sampai 17 Agustus 2020, sudah ada 652.657 sampel (sebelumnya 646.668 sampel) yang telah diperiksa dengan tes PCR untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Dwi menjelaskan jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat COVID-19 itu di Jakarta saat ini sebanyak 9.064 orang (sebelumnya 9.165 orang) yang masih dirawat/isolasi.
Sedangkan dari jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada hari ini sebanyak 30.597 kasus (sebelumnya 30.092 kasus), ada 20.505 orang dinyatakan telah sembuh (hari sebelumnya 19.916 orang), sedangkan 1.028 orang (sebelumnya 1.011) meninggal dunia. Dalam persentase, tingkat kesembuhan di Jakarta adalah 67 persen (sebelumnya 66,2 persen) dan tingkat kematian 4,4 persen (sebelumnya 3,4 persen).
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta setelah penambahan hari ini, sebesar 9,2 persen (sebelumnya 5,9 persen). WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.
Baca juga: Satpol PP Jakpus terima bantuan vitamin untuk jaga imun tubuh
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020