• Beranda
  • Berita
  • Dolar jatuh ke terendah 27-bulan ketika saham AS capai rekor tertinggi

Dolar jatuh ke terendah 27-bulan ketika saham AS capai rekor tertinggi

19 Agustus 2020 07:32 WIB
Dolar jatuh ke terendah 27-bulan ketika saham AS capai rekor tertinggi
Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019). Nilai tukar (kurs) Dolar Amerika Serikat melemah terhadap Rupiah menjadi Rp13.920 per Dolar Amerika Serikat dari sebelumnya Rp14.008 per Dolar Amerika Serikat. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.

Fed memompa semua likuiditas ke pasar.

Indeks dolar AS jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua tahun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena dampak berkelanjutan dari program stimulus Federal Reserve melemahkan greenback secara luas untuk hari kelima berturut-turut dan mengangkat indeks saham AS ke rekor tertinggi.

Meskipun dolar sering berfungsi sebagai investasi safe-haven (tempat berlindung) di saat krisis, dolar telah jatuh sejak intervensi Federal Reserve ke pasar keuangan untuk menjaga likuiditas di tengah pandemi virus corona.

Program The Fed telah mendorong aset-aset berisiko ke level tertinggi sepanjang masa dan mengurangi permintaan safe-haven, bahkan ketika data ekonomi telah melukiskan gambaran suram pemulihan AS.

Baca juga: Dolar jatuh, dipicu penguatan saham di AS

Indeks dolar terakhir turun 0,55 persen pada 92,308, setelah sebelumnya mencapai titik terendah 92,124, terendah sejak Mei 2018. Terhadap euro, dolar juga mencapai level terendah sejak Mei 2018 di 1,197 dolar.

Dolar juga melemah terhadap yen Jepang, safe-haven tradisional lainnya, setelah mencapai level terendah dua minggu di 105,27 yen per dolar.

“Fed memompa semua likuiditas ke pasar,” kata Greg Anderson, kepala strategi valuta asing global di BMO Capital Markets, tentang penurunan dolar.

Baca juga: Emas kembali berada di atas 2.000 dolar dipicu pelemahan "greenback"

Reli baru di saham teknologi memberikan latar belakang positif bagi pasar dan mendorong indeks S&P 500 ke rekor tertinggi, melampaui rekor terakhir yang dicapai pada 19 Februari dan selanjutnya menegaskan keterputusan antara pasar saham dan data ekonomi AS.

Anderson mencatat bahwa pelemahan dolar pada Selasa (18/8/2020) bukanlah hasil dari rilis data tertentu, tetapi tentang pergerakan yang lebih rendah yang telah mendapatkan momentum.

"Begitu momentum dolar AS mengakar, itu seperti mencoba memutar kapal induk, itu sulit dilakukan. Dan saya pikir momentumnya sudah mengakar," katanya.

Baca juga: Dolar AS merosot, bukukan kerugian mingguan terburuk dalam satu dekade

Taruhan bearish bersih pada greenback naik ke yang terbesar sejak Mei 2011 pekan lalu, dan perdagangan spot dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa posisi tersebut semakin lebih jauh sejak itu.

Di tempat lain di Amerika Utara, dolar Kanada menguat ke 1,315 dolar, yang terbaik terhadap greenback sejak akhir Januari. Langkah itu dilakukan setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menunjuk sekutu dekat dan wakilnya Chrystia Freeland sebagai menteri keuangan pada Selasa (18/8/2020) setelah Bill Morneau mengundurkan diri, saat ia mengubah rencana pemulihan pandemi.

“(Bill) Morneau telah menjadi menteri keuangan yang sangat solid. Dalam banyak situasi, kehilangan itu akan sedikit membuat tidak stabil. Tapi dalam contoh khusus ini, Chrystia Freeland juga telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam pekerjaan-pekerjaan sebelumnya,” kata Anderson.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020