• Beranda
  • Berita
  • Varian tertinggi Triumph laris pada saat pandemi

Varian tertinggi Triumph laris pada saat pandemi

19 Agustus 2020 07:41 WIB
Varian tertinggi Triumph laris pada saat pandemi
Triumph (ANTARA/Chairul Rohman)
Pandemi wabah virus corona yang menghantam hampir semua industri secara global, juga berdampak kepada industri otomotif di Indonesia. Namun, bagi produsen kendaraan asal Inggris, Triumph itu tidak terlalu berpengaruh.

Penjualan kendaraan dari Triumph sendiri cukup unik, jika dibandingkan dengan keadaan sebelum pandemi, varian kendaraan entry level itu yang paling banyak dicari oleh konsumen Triumph.

Kendati demikian, pada masa pandemi seperti saat ini, dimana orang banyak yang menahan uang mereka untuk membeli kendaraan, justru kendaraan dengan varian teratas itu yang paling banyak dicari oleh konsumen.

"Pada saat pandemi ini, penjualan kendaraan dari varian top level itu paling laris, sedangkan penjualan dari kendaraan entry level itu justru lambat penjualannya," ungkap Direktur PT Garda Andalan Selaras (GAS Motorcycles), Yudi Yulianto usai peluncuran lima kendaraan baru Triumph, Selasa (18/08).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kendaraan Triumph Rocket yang memiliki harga lebih dari setengah miliar ini laris manis, sehingga raihan penjualan itu di luar dari perkiraan pihak PT Garda Andalan Selaras (GAS Motorcycles) yang menjadi distributor resmi Triumph di Indonesia.

"Kita lihat kemarin itu ada tiga unit motor Triumph Rocket GT dan juga satu unit Triumph Facatory Custom yang laku, jadi itu semua di luar prediksi kita," kata dia.

Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa penjualan keseluruhan dari Triumph juga mengalami penurunan akibat adanya pandemi wabah virus corona yang menyerang Indonesia sejak beberapa bulan yang lalu.

"Target kita itu 7,5 persen dari yang tahun lalu, saat ini kita baru hanya menjadi 30 persen di awal semester. Itu terjadi karena kita selama dua bulan kemarin tutup kan," kata dia.

Dengan adanya lima varian terbaru yang dihadirkan untuk pasar Indonesia, PT GAS berharap pasar kendaraan premium di Indonesia akan lebih semarak dan lebih bergairah kembali.


Baca juga: Daimler rugi Rp32 triliun gara-gara COVID-19

Baca juga: Audi prediksi pasar otomotif pulih dari COVID-19 pada 2023

Baca juga: Toyota kembali lanjutkan produksi mobil di seluruh pabrik

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020