Saat berolahraga, Anda ingin menghindari menghirup udara kering, yang dapat mempersempit jalan napas dan memicu asma Anda. Namun jika Anda harus berada di lingkungan yang dingin, sebaiknya sesuaikan pernapasan Anda.
"Bernapas melalui hidung dan keluarkan melalui mulut saat berolahraga," kata Medical Director of Pulmonology at Lakeland Regional Hospital, Joi Lucas seperti dikutip dari Insider, Rabu.
Jangan lupa melakukan pemanasan sebelumnya. Peregangan dan melakukan latihan pemanasan sebelum berolahraga juga dapat membantu saluran udara Anda menyesuaikan kondisi.
"Pemanasan penting untuk mencegah gejala asma akibat olahraga," kata Lucas.
Selain itu, gunakan inhaler Anda. Sekitar dua isapan albuterol selama lima hingga 15 menit sebelum melakukan aktivitas fisik akan membantu membuka saluran udara Anda.
Jika Anda mengalami serangan asma saat berolahraga, yang mungkin termasuk sesak napas atau kesulitan bernapas, Anda bisa mengonsumsi albuterol untuk membuka jalan napas.
Jika itu bukan pilihan, atau jika tidak berhasil, Lucas mengatakan layanan darurat harus dipanggil untuk memberikan perawatan medis.
Latihan yang harus dihindari penderita asma
Anda harus menghindari berolahraga di lingkungan yang dapat memicu asma, termasuk olahraga dengan tingkat intensitas tinggi selama lebih dari lima hingga delapan menit di udara dingin atau kering, seperti: lari jarak jauh, bersepeda atau bahkan seluncur es.
Asma akibat olahraga biasanya terlihat setelah dua hingga 10 menit setelah latihan berat. Anda akan langsung tahu jika olahraga tersebut memicu asma Anda.
"Konsultasikan dengan dokter soal latihan paling aman berdasarkan riwayat kesehatan Anda sangat penting," ujar Lucas.
Baca juga: Olahraga terbaik untuk penderita asma
Baca juga: Tundukkan gen gemuk dengan rutin berolahraga
Baca juga: Ini olahraga ringan cocok untuk penderita asma
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020