"Melalui program ini, memungkinkan mahasiswa mengikuti pembelajaran antar-Program Studi dan antarkampus APERTI BUMN melalui mekanisme transfer sistem kredit semester," ujar Ketua APERTI BUMN, Prof Akhmaloka, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Kerja sama tersebut diresmikan secara daring oleh delapan pimpinan perguruan tinggi anggota APERTI BUMN, yaitu Akhmaloka (Rektor UP), Adiwijaya (Rektor Tel-U), Herman Sasongko (Rektor UISI), Iwa Garniwa (Rektor IT-PLN), Dana Saroso (Rektor BRI Institute), Rachmawati Wangsaputra (Ketua Stimlog), Agus Purnomo (Direktur Poltekpos), dan Tri Arief Sardjono (Rektor ITTS).
Baca juga: APERTI BUMN umumkan 40 penerima beasiswa 2020
Akhmaloka menyampaikan bahwa perguruan tinggi memegang peran sentral di tengah arus perubahan yang begitu pesat. Hampir semua hal pada era revolusi industri 4.0, kecuali bahasa daerah, akan sangat cepat berubah.
Konsep baru, teknologi baru, pengetahuan baru, bahkan cabang ilmu baru akan terus bermunculan.
"Maka, perguruan tinggi dituntut untuk mampu mempersiapkan pembelajar sepanjang hayat," terang dia.
Akhmaloka menyampaikan kerja sama Merdeka Belajar – Kampus Merdeka APERTI BUMN adalah salah satu cara efektif dalam mempersiapkan pembelajar sepanjang hayat.
Program itu memungkinan mahasiswa mengikuti pembelajaran antarprogram studi dan universitas APERTI BUMN melalui mekanisme transfer sistem kredit semester.
Baca juga: Perguruan tinggi BUMN selenggarakan APERTI RUN
Akhmaloka menegaskan kerja sama itu dilakukan dalam rangka mendukung kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik kemampuan nonteknis maupun kemampuan teknis, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman dan menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.
"Melalui program ini, semoga APERTI BUMN dapat berkontribusi positif dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas mahasiswa sehingga mampu menjadi SDM unggul Indonesia dan juga menjadi SDM unggul di level global," harap dia.
Dirjen Dikti Kemendikbud, Nizam, mengatakan pada era revolusi industri 4.0 banyak pekerjaan yang hilang dan banyak juga pekerjaan baru yang bermunculan dalam durasi waktu yang sangat pendek.
Untuk itu, perguruan tinggi harus dinamis dan lebih responsif menghadapi disrupsi agar para mahasiswa memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lebih cepat dan fleksibel.
“Apresiasi untuk kerja sama sinergi antar perguruan tinggi untuk mewujudkan Indonesia yang maju. Kita yakin setiap anak adalah jenius, tugas kita mewujudkannya sesuai cita-cita mereka," kata Nizam.
Nizam berharap kolaborasi ini diperluas tidak hanya sesama kampus APERTI BUMN, tapi juga mengajak PTS lain.
Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Soeprapto, berpesan agar PTS di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya juga diajak untuk berkolaborasi.
“Kolaborasi ini adalah langkah awal karena delapan kampus APERTI BUMN sudah intens berkomunikasi. Ke depannya tentu kami ingin menjalin kerja sama dengan PTN dan PTS lain seluas-luasnya," kata Soeprapto.***3***
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020