"Kami tidak ingin kembali ke Paris, kami ingin tetap di Lisbon... Ini adalah mimpi. Saya harap ini akan berlanjut! Kami pantas mendapatkannya. Malam ini, saya tidak tahu harus berkata apa. Ini malam yang indah bagi kami," kata Al-Khelaifi
kepada RMC Sports seperti dikutip Goal pada Rabu (19/8).
Setelah akhirnya mematahkan kutukan perempat final mereka saat melawan Atalanta pekan lalu lewat kemenangan dramatis 2-1, raksasa Ligue 1 itu melenggang ke final usai menghajar RB Leipzig dengan skor 3-0 melalui gol dari Marquinhos, Angel Di Maria dan Juan Bernat.
Baca juga: Depak Leipzig, PSG tembus final Liga Champions untuk pertama kalinya
Ini akan menjadi final pertama PSG di kompetisi elite Eropa. Sementara klub Prancis tersebut telah menikmati kesuksesan domestik sejak diambil alih oleh Qatar pada 2011, mereka selalu kesulitan melangkah lebih jauh di Liga Champions.
Al-Khelaifi mengutarakan bahwa akhirnya impian terakhir mereka berada di titik puncak bisa menjadi kenyataan yaitu menjuarai kompetisi tertinggi klub Eropa tersebut.
"Ini malam bersejarah, pertama kalinya di final UCL. Malam yang luar biasa. Tim memiliki pertandingan sempurna melawan tim yang sulit. Saya sangat bangga, bangga dengan para pemain saya, bangga dengan staf teknis saya," katanya.
"Sejak 2011 kami berada di PSG, kami mendekati impian kami. Kami ada di sana, kami pantas mendapatkannya, kami ingin melangkah sejauh mungkin. Saya bangga dengan semua orang."
Skuat PSG asuhan Thomas Tuchel sekarang akan menghadapi Bayern Munchen atau Lyon di final yang dijadwalkan dimainkan pada Senin dini hari WIB.
"Saya akan menikmati dan menonton pertandingan ini besok. Dengan para pemain dan staf saya. Kami tahu bahwa Bayern adalah favorit, tetapi ini sepak bola," kata Tuchel kepada RMC Sport.
"Jelas, itu akan menjadi tantangan terbesar dalam karier saya pada Minggu (waktu setempat). Kami di sini untuk bermain di final dan untuk menang."
PSG menyamai rekor yang juga dipegang oleh Real Madrid pada Selasa setelah mencetak gol dalam 34 pertandingan Eropa berturut-turut, rekor yang sekarang sudah ada sejak 2016.
Baca juga: Lyon sama sekali tak gentar hadapi Bayern
Baca juga: Nagelsmann tak sangka hadapi bekas pelatihnya di semifinal Champions
Baca juga: Harga saham Lyon naik setelah kalahkah Man City
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020