"Dalam masa pandemi seperti ini, digitalisasi pasar kerajinan adalah sebuah keharusan. Para pelaku industri ini harus mulai terlibat dalam perubaha teknologi yang pesat dan tidak hanya menjadi penonton pasif," kata Sekjen Dekranas Gati Wibawaningsih melalui konferensi pers virtual, Rabu.
Gati menyampaikan, dengan membawa produk kerajinan ke dalam pasar online yang lebih luas, maka pelaku industri dapat lebih efisien dalam memperluas pasarnya.
Baca juga: Dirjen IKMA: Ekspor industri kerajinan terus tumbuh, kian kompetitif
"Tentu saja transformasi dari pasar offline ke online ini memerlukan banyak persiapan. Mulai dari perbaikan produk, kemampuan bersaing, presentasi produk hingga strategi pemasaran yang sesuai dengan industri 4.0," tukas Gati.
Menurut Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian itu, transformasi bukan proses yang mudah dan singkat tetapi merupakan sebuah proses yang harus dijalani oleh industri kerajinan agar tetap bersaing, berkembang dan tidak tertinggal oleh jaman.
Menurut Gati, pandemi dapat menjadi momentum yang pas untuk dimulainya langkah menuju digitalisasi industri kerajinan.
Baca juga: Ketum Dekranas Wury Ma'ruf Amin buka e-smart IKM Babel
Pada Munas tersebut, Dekranas juga melancarkan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Telekomunikasi Indonesia, berupa pemberian paket bantuan internet dengan kecepatan 10mbps, untuk 500 IKM atau UKM binaan Dekranas, selama 12 bulan.
"Hal ini merupakan realisasi salah satu program kerja Dewan Kerajinan Nasional untuk percepatan digitalisasi pasar kerajinan menuju industry 4.0," pungkas Gati.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020