• Beranda
  • Berita
  • BI: RI perlu memanfaatkan peluang jadi pemain global ekonomi syariah

BI: RI perlu memanfaatkan peluang jadi pemain global ekonomi syariah

19 Agustus 2020 22:52 WIB
BI: RI perlu memanfaatkan peluang jadi pemain global ekonomi syariah
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah)

Indonesia sudah tercatat sebagai konsumen makanan halal terbesar, pasar busana muslim ketiga, dan wisata halal kelima terbesar di dunia

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah meminta ekosistem ekonomi syariah harus terus diasah dan dikembangkan, apalagi NTB dikenal sebagai pelopor destinasi wisata halal baik skala nasional maupun internasional.

Hal itu dikatakan Gubernur NTB Zulkieflimansyah pada pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) tahun 2020 yang mengambil tema "Mendorong Ekonomi Syariah sebagai Penggerak Ekonomi Regional Pasca-Penerapan New Normal" yang digelar di Mataram, NTB, Rabu.

Zulkieflimansyah mengatakan bahwa ekonomi syariah di wilayah NTB bukanlah sesuatu yang baru, setidaknya terlihat dari keberhasilan Bank NTB menjelma menjadi Bank NTB Syariah dengan kinerja yang sangat baik.

"Meskipun Bank NTB jadi Bank NTB Syariah, tapi tidak menutup kemungkinan berpartisipasi pemeluk keyakinan yang berbeda. 20-30 persen karyawan Bank NTB Syariah itu non-muslim, tetapi Alhamdulillah dengan visi dan misi yang sama suasananya sangat inklusif dan kinerjanya menggembirakan," ujar Zulkieflimansyah.

Ia berharap Festival Ekonomi Syariah menjadi salah satu upaya untuk mengedukasi masyarakat khususnya di NTB dan masyarakat Kawasan Timur Indonesia agar melek finansial syariah.

"Jika ekosistem ekonomi syariah itu semakin digiatkan di NTB saya kira posisinya akan lebih tajam lagi. Mudah-mudahan Festival Ekonomi Syariah ini, literasi keuangan jadi intensif lagi, sehingga masyarakat jadi melek finansial," kata Zulkieflimansyah.

FESyar di NTB berlangsung selama 10 hari sejak tanggal 18 hingga 28 Agustus 2020.

Sementara itu Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI)  Rosmaya Hadi mengatakan Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, perlu memanfaatkan peluang sebagai pemain global pada ekonomi dan keuangan syariah.

"Kita tidak ingin, tidak mau tertinggal, dan kembali hanya menjadi market dari produk industri halal. Indonesia sudah tercatat sebagai konsumen makanan halal terbesar, pasar busana muslim ketiga, dan wisata halal kelima terbesar di dunia," ucapnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Achris Sarwani berharap FESyar dapat membawa manfaat yang besar bagi pengembangan ekonomi syariah dan perekonomian nasional pada umumnya.

 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020