Diharapkan permintaan terus naik agar ekspor meningkat lagi karena produksi karet tren meningkat
Volume ekspor karet dari Sumatera Utara (Sumut) terus meningkat atau sebanyak 32.291 ton pada Juli 2020 karena naiknya permintaan dari China.
"Pada Juni volume ekspor karet Sumut masih 28.012 ton, sementara pada Juli naik 15 persen atau sebanyak 32.291 ton," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah di Medan, Rabu.
Kenaikan ekspor didorong naiknya permintaan dari China setelah sempat anjlok pada awal pandemi COVID-19.
"Meningkatnya volume ekspor sejak Juni menggembirakan setelah pada Mei 2020 merupakan puncak penurunan ekspor," katanya.
Baca juga: Volume ekspor karet Sumut turun 18,3 persen
Apalagi, kata dia, secara total volume ekspor karet Sumut pada Januari - Juli masih mengalami penurunan dibandingkan periode sama 2019.
Total volume ekspor karet Sumut pada Januari - Juli 2020 masih 202.716 ton atau turun 14,5 persen dibandingkan periode sama 2019.
Edy menjelaskan pada Juli 2020 karet Sumut diekspor ke-34 negara dengan sebesar 70,4 persen dipasarkan keenam negara yakni China 24 persen, Amerika Serikat (14,7 persen), Jepang (11,1 persen), India (8,1 persen), Turki (6,8 persen), dan Malaysia 5,8 persen.
Baca juga: Indonesia ekspor karet untuk pabrik ban di Rusia
"Diharapkan permintaan terus naik agar ekspor meningkat lagi karena produksi karet tren meningkat, " katanya.
Produksi karet pada Juli 2020 sebesar 35.999 ton atau meningkat 19 persen dibanding volume bulan Juni 2020.
Permintaan yang meningkat, ujar Edy, mendorong kenaikan harga jual di pasar bursa.
Harga karet SIR 20 di Bursa Singapura (SGX) hingga posisi 18 Agustus untuk kontrak September 2020 sebesar 1,31 dolar AS.
Baca juga: Harga ekspor karet Indonesia turun terimbas wabah COVID-19
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020