"Kalau kita menggunakan masker dengan baik, artinya kita menghormati dan melindungi orang lain dan diri sendiri dengan baik. Sebaliknya, ketika kita tidak menggunakan masker dengan baik, artinya kita tidak menghormati dan menghargai orang di sekitar kita dan diri kita," kata Anies di Jakarta, Kamis.
Anies menyampaikan bahwa selama ilmuwan belum menemukan penawar wabah ini, mengenakan masker adalah salah satu cara penghentian penularan COVID-19.
"Selama belum ada vaksin, maka vaksin kita adalah masker kita ini, karenanya harus senantiasa dipakai terus," katanya.
Anies meminta masyarakat tertib menggunakan masker dimana saja dan kapan saja, termasuk saat merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah pada Kamis yang disebutnya satu-satunya tahun baru dengan masker.
"Memperingati 1 Muharram, masuk tahun baru dan semua menggunakan masker. Saya rasa ini pergantian tahun bermasker satu-satunya. Sepanjang perjalanan usia kita, ya baru sekarang kita pakai masker terus-menerus. Ini dalam kondisi wabah, ada pandemi," kata Anies.
Baca juga: Sebagian insentif bagi tenaga kesehatan cair pekan depan
Baca juga: DKI tegaskan pasang masker patung Jenderal Sudirman baru wacana Diterjang wabah selama sekitar lima bulan, Anies berharap Jakarta lekas pulih dari pandemi mematikan ini dengan berkolaborasi bersama masyarakat dan tidak hanya mengandalkan kerja pemerintah.
"Insya Allah kita bisa segera bebas. Tapi ini membutuhkan kerja bersama. Virusnya menular lewat interaksi," katanya.
Untuk mengurangi penularan, harus mengurangi interaksi. "Kalau mengurangi interaksi, konsekuensinya ekonomi, sosial, agama, semua merasakan dampaknya," tuturnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020