Dikutip dari Reuters, Jumat, perusahaan mengatakan Levorg Subaru yang akan datang, kendaraan hatchback berukuran sedang, akan menggunakan salah satu chip "Zynq" Xilinx dalam versi baru dari sistem bantuan pengemudi "EyeSight".
Sistem ini menggunakan dua kamera untuk mendapatkan medan pandang stereo di jalan dan menggabungkan data tersebut dengan input dari sensor radar yang dipasang di sekitar kendaraan daripada menggunakan sensor yang lebih mahal seperti lidar, yang menggunakan sinar laser untuk mengukur jarak mobil dari objek.
"Chip Xilinx akan memberikan kekuatan pemrosesan untuk gambar kamera," kata perusahaan itu. Sistem akan memiliki fungsi seperti memperlambat mobil sebelum tikungan di jalan tol berdasarkan estimasi kurva.
Sistem ini juga akan mampu mengemudi tanpa menggunakan tangan (hands-free) selama kemacetan lalu lintas dengan kecepatan di bawah sekitar 50 kilometer per jam, atau sekitar 30 mil per jam, sebagai opsi tambahan.
Fitur ini hanya akan tersedia di Jepang di mobil jenis Levorg, dan membutuhkan kendaraan untuk dimuat dengan data pemetaan resolusi tinggi.
Pengemudi tetap diminta untuk mengarahkan pandangannya ke jalan, dan sensor di dalam kabin akan mendeteksi apakah pengemudi memperhatikan atau tidak.
"Subaru juga berencana memperbarui sistem dari waktu ke waktu dengan fitur-fitur baru, yang berperan dalam keputusan untuk memilih chip Xilinx," kata para eksekutif perusahaan.
Chip tersebut dikenal sebagai chip yang dapat diprogram, sehingga beberapa cara kerjanya dapat diubah saat fitur baru ditambahkan.
“Kami dapat melakukan lebih banyak pemrosesan data, serta menyediakan fitur-fitur berbeda ini,” kata Satoshi Katahira dari Departemen Desain Sistem Keselamatan Subaru (Subaru, Advanced Safety System Design Department) kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
Baca juga: Subaru akan setop pemesanan untuk Subaru BRZ
Baca juga: Subaru Crosstrek 2021 hadir dengan mesin yang lebih kuat
Baca juga: Subaru perpanjang penangguhan pabrik perakitan di Amerika hingga 8 Mei
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020