Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Jialyka Maharani menyumbangkan gaji pokoknya sebagai senator untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak pandemi COVID-19.Bantuan tersebut disalurkan sejak pertama kali kasus Corona masuk ke Indonesia hingga saat ini
"Bantuan tersebut disalurkan sejak pertama kali kasus Corona masuk ke Indonesia hingga saat ini," ujar Jialyka dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Jumat.
Bantuan itu disalurkannya dalam bentuk ribuan paket sembako, masker, dan "hand sanitizer" saat berkeliling di daerah pemilihannya (dapil), yakni Sumatera Selatan.
Selain menerima aspirasi dan berdialog dengan masyarakat, senator termuda yang kini berusia 22 tahun itu juga berharap bantuan yang disalurkannya dapat membantu ekonomi masyarakat terdampak COVID-19.
Ia berharap masa suram pandemi COVID-19 segera berakhir, karena banyak masyarakat yang terdampak pandemi ini.
Selama ini, Jialyka juga gencar mempromosikan produk-produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerahnya, dengan hampir setiap hari memposting dan mengulas produk-produk UMKM yang dibelinya di media sosial, seperti instagram pribadinya.
Jialyka mengajak para "influencer" lain untuk meniru apa yang dilakukannya, karena bisa membantu mempromosikan produk UMKM untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
"Itu agar UMKM tetap eksis meski di masa pandemi yang serba sulit saat ini. Hal tersebut dapat membantu pengusaha agar tetap berproduksi dan tetap mempekerjakan karyawannya," kata Jialyka.
Baca juga: Senator termuda akan mengurusi perkara otonomi daerah
Selain itu, Jialyika juga meminta pemerintah, terutama Kementerian Desa menggandeng generasi milenial di seluruh Tanah Air dalam penyaluran program, sebab potensi anak muda harus dimaksimalkan.
Penggunaan dana desa, kata dia, jangan hanya difokuskan kepada pembangunan infrastruktur, tetapi juga kepada pembangunan sumber daya manusia. "Seperti pemberian beasiswa, kursus dan pelatihan untuk meningkatkan 'skill' anak muda di desa," katanya lagi.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, kata dia, harus menyediakan "day care" dan ruang laktasi di setiap instansi pemerintahan untuk memudahkan ibu-ibu bekerja.
"Jika setiap instansi pemerintah mampu menghadirkan day care dan ruang laktasi, hal tersebut dapat dijadikan sebagai pilot project untuk diterapkan di swasta," katanya pula.
Penerima penghargaan "Democracy Award" ini juga meminta Kementerian Dalam Negeri mempercepat pembangunan daerah, khususnya terkait program pemekaran daerah di Sumatera Selatan.
"Sangat 'urgent' untuk segera dibentuk daerah otonom baru," kata Jialyka.
Baca juga: Jialyka Maharani, milenial muda yang ingin jadi Ketua DPD
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020