Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan bantuan satu unit mesin Computer Numerical Control (CNC) Magic-70 kepada Celuk Design Center Jewelry untuk membantu proses produksi para perajin di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Perhiasan Perak Celuk, Kabupaten Gianyar, Bali.Untuk ekspor itu kualitas kerajinannya harus bagus. Kualitas yang bagus itu mesinnya harus bagus
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan secara simbolis bantuan mesin CNC Magic-70 tersebut dengan disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Sabtu.
"Kami akan support sentra industri kerajinan perhiasan di Bali supaya lebih bangkit karena industri perhiasan ekspornya lagi bagus," kata Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih disela-sela acara bertajuk Penyaluran Kredit Usaha Rakyat, Bangkitkan UMKM itu.
Baca juga: Kemenperin bantu IKM perhiasan agar tetap jadi andalan ekspor
Mengutip pernyataan Gubernur Bali, lanjut Gati, Pulau Dewata ke depannya tidak hanya mengandalkan sektor pariwisata, tetapi juga diprioritaskan untuk sektor pertanian dan kerajinan.
Meskipun situasi pandemi COVID-19, ujar dia, prospek ekspor perhiasan masih cukup bagus dengan pangsa ekspor terbesar ke negara-negara di Amerika dan Eropa.
"Untuk ekspor itu kualitas kerajinannya harus bagus. Kualitas yang bagus itu mesinnya harus bagus," ucapnya pada acara yang juga dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, serta Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi itu.
Gati mengatakan mesin CNC tersebut merupakan salah satu bagian kecil yang difasilitasi Kemenperin untuk perajin di Kabupaten Gianyar tersebut dan untuk 2021 akan ditambah lagi bantuan lainnya yang saat ini proposalnya masih sedang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar.
Baca juga: Akibat COVID-19, Industri perhiasan alami gangguan penjualan
Sementara itu Ketua Celuk Design Center Jewelry Kadek Mega mengatakan mesin CNC tersebut memang sangat dibutuhkan agar desain perhiasan presisi.
"Karena tidak memiliki mesin ini, biasanya kami mempercayakan jasa ini keluar Celuk dengan biaya Rp300 ribu hingga jutaan rupiah," ucapnya.
Pihaknya sangat menginginkan agar kejayaan kerajinan perak Celuk dapat kembali seperti dulu dengan mayoritas warga berkiprah dalam kerajinan perak.
"Dulu itu sekitar 90 persen, sedangkan sekarang hanya 50 persen yang masih menggeluti kerajinan perak. Di samping memang karena adanya alih teknologi sehingga penggunaan SDM juga berkurang," ujar Kadek Mega.
Baca juga: Perhiasan asal Bali laris manis di AS
Yang jelas, pihaknya akan terus melakukan penguatan terhadap warisan budaya seni kerajinan perhiasan tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Ni Luh Gede Eka Suary mengatakan sebelumnya telah dilakukan pelatihan untuk para perajin yang difasilitasi oleh pemerintah pusat.
"Hanya saja saat itu alat untuk melengkapi pelatihan kerajinan itu kurang," ucapnya sembari menyatakan mengapresiasi bantuan mesin CNC yang diserahkan Kemenperin tersebut.
Bahkan untuk 2021 Kemenperin juga sudah berjanji memberikan bantuan alat pendukung lainnya untuk para perajin di Gianyar.
Baca juga: Ekspor perhiasan Bali terbanyak ke Singapura
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020