"Perkiraan akhir minggu ini sudah selesai pungupasannya dan awal September dimulai penanamannya," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, berbagai perbaikan GBT terus dikebut dan hampir semuanya dikerjakan secara paralel. Beberapa perbaikan itu adalah pengupasang rumput GBT, pemasangan lampu, perbaikan ruangan, hingga pemasangan single seat atau kursi tunggal di tribun penonton.
Baca juga: Anggaran pembenahan Stadion GBT untuk Piala Dunia U-20 siap ditambah
Baca juga: KONI Jatim: Gubernur dukung Surabaya venue Piala Dunia U-20
Untuk pemasangan single seat, kata dia, sudah mulai kami pasang sejak beberapa hari lalu, tepatnya mulai 14 Agustus 2020. Proses pemasangan ini diperkirakan selesai dalam dua bulan ini.
Eri mengatakan single seat ini datangnya bertahap setiap minggunya. Pemasangannya pun dibuat kombinasi warna, karena warnanya ada empat, yaitu hijau, kuning, putih dan abu-abu. Total single seatnya itu 45 ribu, 4 ribu untuk regular dan 5 ribunya untuk VIP.
Kabid Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya Iman Krestian sebelumnya mengatakan pengupasan rumput menggunakan mesin itu dilakukan hingga ke akar-akarnya, sehingga rumput itu tidak rusak dan bisa langsung dipindahkan.
Baca juga: Kokohnya Stadion GBT di tengah tambak pinggiran Kota Pahlawan
"Jadi, nanti tanahnya kita pindahkan dan rumputnya juga kita pindahkan ke pinggir lapangan yang dulunya paving," ujarnya.
Sembari melakukan pengupasan, ia mengaku juga langsung mengecek drainase di lapangan. Apabila ditemukan ada yang tidak berfungsi, maka akan langsung diperbaiki.
Setelah dilakukan pengupasan dan pengecekan drainase, kata dia, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan media tanam untuk menanam rumput yang baru didatangkan. Penanaman rumput itu sekitar 1,5 bulan sama dengan penanaman rumput di Stadion Gelora 10 November. Kemudian, 2 bulan berikutnya untuk perawatan dan adaptasi rumput untuk bisa tumbuh.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020