Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan pihaknya terus menggaungkan transformasi teknologi dan transformasi digital.Kepala BPPT: Iptek menjadi landasan ilmiah dalam perumusan dan penetapan kebijakan pembangunan nasional.
"BPPT juga siap mewujudkan lompatan besar inovasi, mendukung cita-cita Indonesia Maju menuju negara berbasis inovasi," ujar Hammam dalam sambutannya pada peringatan HUT ke-42 BPPT di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan bahwa Undang-undang No.11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek) memberikan mandat penting bagi BPPT untuk terus melahirkan inovasi teknologi dalam mendukung program prioritas nasional.
"Iptek menjadi landasan ilmiah dalam perumusan dan penetapan kebijakan pembangunan nasional bukan sekedar iptek untuk kemajuan Iptek," terang dia.
Baca juga: Airlangga harapkan BPPT ciptakan inovasi dukung transformasi ekonomi
Menurut dia, untuk menghadirkan inovasi dan layanan teknologi terbaik demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, membutuhkan kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam sebuah ekosistem inovasi. Ekosistem inovasi pentahelix, mengusung pola kerja sama antarpemerintah, industri/bisnis, akademisi, hingga dukungan komunitas maupun media massa, yang merupakan pemangku kepentingan penyelenggara Iptek dalam menghasilkan produk inovasi buatan Indonesia.
BPPT juga berupaya membangun ekosistem inovasi nasional seperti saat BPPT dalam pembentukan Task Forces Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Pandemi COVID-19 (TFRIC-19).
Hammam menuturkan bahwa TFRIC-19 yang diorkestrasi BPPT adalah sebuah wujud nyata keberhasilan ekosistem inovasi nasional. Dengan anggota yang berasal dari 8 institusi litbang pemerintah, 18 perguruan tinggi, 4 industri nasional, 6 startup, 3 rumah sakit, dan 15 komunitas, TFRIC-19 telah menghasilkan lima produk inovasi alat kesehatan yang telah digunakan dalam mendukung penanganan wabah COVID-19 di Tanah Air.
Baca juga: Menkeu soroti dampak sosial transformasi teknologi
Lima produk tersebut urai Hammam adalah Rapid Diagnostic Test (RDT) kit, PCR (swab) test kit, Mobile Laboratory Biosafety Level 2 (BSL-2), Emergency Ventilator, dan sistem deteksi COVID-19 dengan menggunakan pencitraan medis berbasis Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligences (AI).
“Kelimanya ini sudah produksi semua, dan resmi diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2020," terang dia lagi.
Baca juga: ADB beri bantuan teknis untuk transformasi teknologi
Pewarta: Indriani
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020