Ribuan pelajar terdiri dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, hingga Senin kembali mengikuti belajar secara daring (online).belajar secara daring di rumah masing-masing ini akan berlaku selama dua pekan
Hal ini terjadi akibat satu orang dokter spesialis berinial HL yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat terkonfirmasi positif COVID-19 sejak Jumat (21/8) pekan lalu.
“Aktvitas belajar secara daring di rumah masing-masing ini akan berlaku selama dua pekan mendatang atau hingga 3 September 2020,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat, Husaini di Meulaboh, Senin.
Menurut dia dasar pelaksanaan kegiatan belajar secara daring tersebut dilakukan berdasarkan instruksi Tim Gugus Percepatan Penanggulangan (TGPP) COVID-19 Kabupaten Aceh Barat.
Baca juga: Masih pandemi, KBM tatap muka sekolah di Kota Bogor belum diizinkan
Baca juga: Belajar daring tidak optimal, Pemerintah pertimbangkan buka sekolah
Husaini menjelaskan pelaksanaan kegiatan belajar daring di semua jenjang pendidikan di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat tersebut harus dilakukan untuk memastikan hal yang tidak diinginkan kepada anak didik tidak terjadi.
Ia juga menjelaskan kebijakan belajar daring tersebut hanya berlaku di satu kecamatan saja di Aceh Barat yakni di Kecamatan Johan Pahlawan.
Sedangkan di 11 kecamatan lainnya, kata dia, proses kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung secara normal dengan tatap muka.
“Belajar daring sementara ini berlaku selama dua pekan ke depan, jika kondisinya sudah normal, maka belajar secara tatap muka akan kembali kita lakukan,” katanya menambahkan.
Baca juga: Pemerintah siapkan regulasi siswa kembali bersekolah
Baca juga: Anggota DPR: Dampak pandemi, negara harus hadir atasi belajar daring
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020