"Sosialisasikan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing. Saya yakin, omongan guru pasti lebih didengar," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Senin.
Angka penularan COVID-19 di kota setempat terus bertambah setiap hari. Meski sempat mereda hingga Batam berstatus kuning beberapa waktu lalu, namun jumlah warga terpapar kembali meledak hingga dua kecamatan menjadi zona merah, dan dua kecamatan zona merah muda.
Baca juga: Cegah penularan COVID-19, PKK Kalsel sukses kumpulkan sejuta masker
Karenanya dibutuhkan dukungan semua pihak untuk menekan angka penularan virus corona.
Menurut Rudi, apabila masyarakat sadar untuk melindungi diri dengan menerapkan protokol kesehatan, maka akan lebih mudah menangani COVID-19.
"Jadi, ini tugas kita semua," kata dia.
Sementara itu, Pemkot Batam memberikan insentif kepada 3.677 guru swasta di penjuru kota, termasuk pendidik yang mengajar di pulau-pulau penyangga.
"Ini sebagai upaya pemerintah memberi semangat bagi para guru yang sudah berjasa mencerdaskan anak bangsa, khususnya di Kota Batam," kata Wali Kota.
Di saat pandemi COVID-19, keuangan pemerintah relatif terbatas, karena sejumlah anggaran dialihkan untuk penanganan untuk menahan laju penyebaran Virus Corona. Bahkan, dana untuk pembangunan relatif tidak ada.
Meski begitu, ia mengatakan memperjuangkan agar dana insentif guru tetap ada, sesuai aturan dan ketentuan yang sudah disepakati sebelumnya.
"Kalau pembangunan bisa kita hentikan sementara karena tidak terlalu mendesak. Tapi kalau insentif guru ini jangan sampai berkurang apalagi dihilangkan," kata Rudi.
Baca juga: Ketua MPR cermati banyaknya guru terpapar COVID-19 di Surabaya
Baca juga: Sembilan guru di Payakumbuh dinyatakan positif terjangkit COVID-19
Baca juga: Risma usulkan program pendampingan ibu-guru hadapi pandemi COVID-19
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020