Austria mengusir seorang diplomat Rusia karena melanggar Konvensi Wina yang mengatur hak istimewa dan kekebalan diplomat, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Austria pada Senin dalam kasus yang dilaporkan oleh sebuah surat kabar sebagai kasus spionase ekonomi.Perilakunya tidak sesuai dengan Konvensi Wina
"Perilakunya tidak sesuai dengan Konvensi Wina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, menolak untuk menjelaskan lebih lanjut tentang kasus tersebut, termasuk rincian yang dilaporkan di surat kabar Kronen Zeitung.
Kedutaan Besar Rusia menanggapi di Twitter: "Kami marah dengan keputusan yang tidak berdasar dari otoritas Austria, yang merusak hubungan yang konstruktif."
Baca juga: Belanda, Italia, dan Denmark ikut usir diplomat Rusia
Kronen Zeitung mengatakan bahwa selama bertahun-tahun Rusia telah terlibat dalam kegiatan mata-mata pada sebuah perusahaan teknologi tinggi Austria dengan dukungan seorang warga Austria yang bekerja di perusahaan tersebut. Orang Austria itu menyerahkan diri dan mengidentifikasi orang Rusia itu sebagai mitranya. Surat kabar itu tidak mengidentifikasi perusahaan tersebut.
Pengusiran ini menarik perhatian di Austria mengingat negara itu lebih enggan daripada beberapa tetangganya di Barat untuk mengusir diplomat di masa lalu.
Austria menolak untuk bergabung dengan mayoritas negara-negara Uni Eropa yang mengusir utusan Rusia pada 2018 karena peracunan mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal di Inggris.
Reuters
Baca juga: Jerman: Pengusiran diplomat oleh Rusia tak dapat dibenarkan
Baca juga: Rusia usir dua diplomat Jerman atas kasus pembunuhan
Pewarta: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020