"Benar. Ada penambahan lagi pasien positif dari satu orang menjadi dua orang. Keduanya ini adalah pasangan suami istri yang sebelumnya melakukan perjalanan dari kota Malang," kata juru bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kupang, Ernest Ludji kepada ANTARA di Kupang, Selasa.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan hasil uji usap atau pemeriksaan PCR terhadap 29 orang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19 yang baru terkonfirmasi positif pada Sabtu (22/8) pekan lalu setelah melalui uji usap di RSUD Prof Johannes Kupang.
Ia mengatakan bahwa hasil uji usap tersebut langsung diketahui oleh tim gugus tugas pada Senin (24/8) kemarin setelah tim gugus tugas melakukan pelacakan (tracking) kontak dengan pasien COVID-19 sebelumnya.
Baca juga: Keluarga pasien COVID-19 jalani uji usap di RSUD Johannes
Baca juga: Protokol kesehatan tetap diterapkan saat merayakan HUT Kemerdekaan
"Ada 29 orang yang kita lakukan uji usap, dari 29 orang itu hanya satu orang saja yang terkonfirmasi positif COVID-19, yakni istri dari pasien sebelumnya," tutur dia.
Sementara 21 petugas kesehatan di RS Leona dan tujuh orang pasien yang sempat dirawat bersama dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dinyatakan tak terindikasi terjangkit virus corona.
Ia mengatakan bahwa setelah selama hampir sebulan berada di zona kuning, Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur kembali masuk ke zona merah dalam peta risiko penularan COVID-19 setelah dua pelaku perjalanan dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona tipe baru (SARS-CoV-2).
Ernest Ludji menambahkan bahwa dua pelaku perjalanan tersebut kembali ke Kupang pada 17 Agustus 2020 setelah berobat ke Jawa Timur.
Menurut dia, pasien tersebut mengaku menjalani operasi di Kota Malang, Jawa Timur, pada 16 Juli 2020 dan beristirahat selama sebulan di kota itu.
Setelah kembali ke Kota Kupang, pada 19 Agustus 2020 pasien pertama yang adalah suaminya menjalani pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan virus corona dan hasilnya mengindikasikan dia tertular COVID-19.
Dia kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan di RSUD Prof WZ Johannes. Sementara menunggu hasil pemeriksaan keluar, pasien tersebut menandatangani surat pernyataan kesediaan melakukan isolasi mandiri di rumah keluarganya di Kelurahan Naimata, Kota Kupang.
Namun, menurut Ernest, pada 20 Agustus 2020 pasien dibawa ke Rumah Sakit Leona Kota Kupang karena mengalami nyeri perut, mual dan muntah, serta demam.
"Ini adalah gejala-gejala seperti pasien yang kena COVID-19," katanya, menambahkan, pasien tersebut kemudian menjalani perawatan di rumah sakit.
Setelah hasil pemeriksaan keluar pada 21 Agustus 2020 dan menunjukkan pasien tersebut positif terserang COVID-19, pasien tersebut dibawa ke RSUD Prof WZ Johannes Kupang.
Usai suaminya dirawat di ruangan isolasi secara intensif, petugas lakukan uji usap untuk istrinya dan langsung keluar hasilnya menunjukkan bahwa istrinya terjangkit COVID-19.
"Sehingga saat ini keduanya dirawat intensif di RSUD Prof WZ Johannes Kupang. Kita berharap tak ada lagi pasien baru. Dan kita juga berdoa agar keduanya bisa segera sembuh," kata dia.*
Baca juga: Pemkab Sikka terapkan belajar dari rumah menggunakan radio
Baca juga: Dua perawat di Kota Kupang terkonfirmasi positif COVID-19
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020