Salah satu koleksi sneakers termahal Air Jordan ini memiliki dua tipe, yaitu tipe low-top yang dibanderol dengan harga berkisar Rp90 juta - Rp130 juta sedangkan untuk tipe high-top dibanderol dengan harga berkisar Rp160 juta - Rp200 juta.
Sepatu harga ratusan juta rupiah ini bisa dibeli pencinta sneakers di Indonesia lewat platform Kick Avenue.
“Kolaborasi antara Air Jordan dengan Dior cukup menghebohkan masyarakat, karena pada akhirnya ada sneakers yang memiliki silhouette yang iconic dengan brand high fashion ternama. Euforia ini juga dirasakan khususnya oleh sneakerhead di Indonesia, sehingga banyak yang request kepada kami untuk mencari akses terhadap sneakers ini," kata Christopher Eko, Co-founder Kick Avenue, dalam siaran resmi, Selasa.
Kolaborasi ini hadir karena Kim Jones, Creative Director Dior menyukai sneakers, salah satu siluet favoritnya adalah Air Jordan 1. Kim memiliki banyak koleksi Air Jordan 1, mulai dari OG yang dirilis pada 1985 hingga yang baru dirilis beberapa tahun belakangan. Didasari ketertarikan nya pada sneakers bersiluet Air Jordan, maka lahirlah desain kolaborasi antara Jordan Brand dengan Dior.
Dari sisi desain, sepatu ini tetap mempertahankan bentuk asli dari Air Jordan 1, namun ditambahi sentuhan lukisan tangan mewah dan elemen-elemen khas Dior yang terdapat di dalam logo Nike.
Kulit yang digunakan adalah kulit berbahan premium dari Italia dengan paduan warna putih dan abu-abu sehingga terlihat lebih mewah.
Terdapat logo wings yang bertuliskan “Air Dior” sebagai penanda dari kolaborasi kedua brand tersebut, bagian outsole diganti menjadi clear outsole serta tercantum logo Air Jordan dan Dior di kiri dan kanan.
Salah satu yang paling menarik perhatian dari Air Jordan 1 X Dior ini adalah swoosh yang biasanya polos, diganti dengan motif klasik dari Dior Oblique.
Baca juga: Festival sneakers "Kick Avenue Fair 2020" akan digelar secara daring
Baca juga: Rekor baru, Air Jordan 1 milik Michael Jordan dijual Rp9,2 miliar
Baca juga: Sepatu kolaborasi Dior dengan Air Jordan diluncurkan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
