"Dari target tersebut, raihan kontrak baru diproyeksikan didominasi oleh proyek-proyek pemerintah. Selain itu, sumbangan kontrak baru juga akan berasal dari hasil sinergi BUMN, swasta dan ekspansi bisnis kita di luar negeri," ujar Agung saat paparan publik secara virtual di Jakarta, Selasa.
Agung meyakini dengan adanya beberapa proyek yang masih akan diproduksi sampai
beberapa tahun ke depan dan raihan kontrak baru, WIKA masih akan bertumbuh seperti sedia kala.
Ia menuturkan, pihaknya juga menetapkan rencana strategis untuk memastikan bahwa perseroan akan terus menorehkan pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang. Salah satu rencana tersebut adalah penguatan sinergi lini bisnis di WIKA Group.
"Hal ini menjadi penting untuk mewujudkan operasi bisnis yang lebih efisien sekaligus memastikan bahwa pertumbuhan yang dialami WIKA sebagai entitas induk juga turut dirasakan oleh entitas anak," kata Agung.
Penguatan dari sisi industri tercermin oleh pembangunan Pabrik Fabrikasi Baja Majelengka yang dimiliki WIKA Industri & Konstruksi (WIKA IKON) yang ditargetkan rampung pada kuartal III 2020.
Dengan luas 30 ha dan berkapasitas 75 ribu ton per tahun, pabrik tersebut memiliki empat jalur produksi yang dilengkapi dengan mesin-mesin robotik dan semi otomatis, dengan empat jalur pabrik akan memproduksi produk-produk yang berkualitas dan berpresisi tinggi.
"Dengan beroperasinya pabrik ini, maka kapasitas produksi fabrikasi baja juga bisa mencapai 100 ribu ton per tahun sekaligus menempatkan WIKA IKON sebagai salah satu perusahaan yang memiliki pabrik fabrikasi baja terlengkap di Indonesia," ujar Agung.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020