Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali yang meresmikan kolam terapi ikan, Selasa, mengapresiasi inisiatif Sudin SDA menyediakan potensi wisata baru di kawasan objek wisata Setu Babakan.
"Dengan adanya kolam terapi ikan ini banyak manfaat kesehatan yang didapat," kata Marullah.
Kolam terapi ikan berukuran lebar 1,5 meter dan panjang enam meter serta kedalaman 60 sentimeter (cm) tersebut dibangun di atas lahan milik Sudin SDA Kota Jakarta Selatan.
Kolam memiliki kapasitas untuk 7-8 orang setelah diterapkan "physical distancing". Kolam dibuka setiap hari mulai pukul 08.30-16.00 WIB.
Menurut Kasudin SDA Kota Jakarta Selatan Mustajab, pembuatan kolam terapi ikan tersebut merupakan ide spontan yang timbul usai melakukan peninjauan sumur pantau di kawasan Setu Babakan bersama Masyarakat Air Indonesia (MAI).
"Sekitar 1,5 bulan yang lalu, saat kami bersama MAI meninjau sumur pantau di Setu Babakan, karena banyak lahan di kawasan tersebut belum dikelola dengan baik, timbullah ide untuk membuat kolam terapi ikan," ujar Mustajab.
Baca juga: Pedagang Setu Babakan siap ramaikan Pameran Kuliner Betawi
Baca juga: Kisah pelancong melihat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Baca juga: Setu Babakan, oasis budaya Betawi di metropolitan Jakarta Sudin SDA sempat mendiskusikan ide pembuatan kolam terapi ikan bersama warga yang ada di sekitar Setu Babakan. Ide tersebut mendapat respon positif dari masyarakat, hingga akhirnya pengerjaan dilakukan.
Setelah dibangun, kolam terapi ikan tersebut menambah fasilitas wisata yang ada di Setu Babakan.
Secara alam, Setu Babakan telah dimanfaatkan warga sebagai destinasi wisata untuk memancing dan main perahu bebek-bebekan.
Namun, secara fasilitas, Setu Babakan seluas 34 hektare baru termanfaatkan 0,1 persen dari total kawasan.
Fungsi utama Setu Babakan adalah sebagai tempat pengendali banjir serta cadangan air baku untuk wilayah Jakarta Selatan, namun juga dikelola sebagai objek pariwisata bagi masyarakat.
Pengelolaan wisata dilakukan oleh UPK Perkampungan Budaya Betawi (PBB). Sedangkan pengendali banjir dikelola oleh Sudin SDA Jakarta Selatan.
Selama masa pandemi, operasional kolam terapi ikan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung yang datang wajib pakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Di area kolam tersedia tempat mencuci tangan dan kaki bagi pengunjung. Setelah diukur suhu, wajib membersihkan diri sebelum terapi di kolam.
"Karena ini gratis, jadi bagi warga yang ingin melakukan terapi ikan dibatasi waktu selama 10 menit," ujar Mustajab.
Baca juga: Setu Babakan tingkatkan jumlah pertunjukan khas Betawi
Baca juga: Pedagang Setu Babakan dibina untuk tertib berdagang
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020