• Beranda
  • Berita
  • J&T Express sebut lonjakan pengiriman paket 40 persen selama pandemi

J&T Express sebut lonjakan pengiriman paket 40 persen selama pandemi

25 Agustus 2020 18:11 WIB
J&T Express sebut lonjakan pengiriman paket 40 persen selama pandemi
Pekerja mengangkut barang yang akan dikirim melalui kereta api di Stasiun Ilustrasi. Pasar Senen, Jakarta Pusat. Jasa pengiriman logistik melalui kereta api menurun sekitar 15 hingga 30 persen sebagai imbas dari wabah COVID-19 serta adanya kebijakan pembatalan jadwal perjalanan kereta api. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras.

Efek pandemi, dibanding empat bulan terakhir tahun lalu, peningkatannya cukup pesat

Perusahaan jasa pengiriman yang fokus layani e-commerce J&T Express mencatat adanya lonjakan pengiriman paket hingga 40 persen selama masa pandemi dibandingkan capaian tahun sebelumnya.

"Efek pandemi, dibanding empat bulan terakhir tahun lalu, peningkatannya cukup pesat. Kita bisa lihat sekitar 40 persen lebih," kata CEO J&T Express Robin Lo dalam acara virtual di Jakarta, Selasa.

Robin menjelaskan di awal pandemi memang perusahaan mengalami kendala pengiriman barang karena berhenti beroperasinya penerbangan selama beberapa waktu yang mneyebabkan keterlambatan pengiriman.

Namun, mulai pertengahan Juni, meski frekuensi penerbangan belum sebanyak seperti sebelum pandemi, jumlahnya sudah cukup banyak untuk mengakomodir pengiriman paket yang meningkat.

"Di akhir Maret dan April banyak penerbangan tidak terbang jadi kita tidak punya solusi lain selain darat, yang tentu akan mengalami keterlambatan. Tapi mulai pertengahan Juni sampai Juli penerbanagan sudah normal lagi. Sebelumnya kami siasati, selama bisa lewat darat pakai darat, yang tidak bisa pakai darat kita biasanya pake pesawat kargo," imbuhnya Robin.

Perusahaan itu juga sebelumnya mencatatkan lonjakan volume pengiriman hingga 3 juta paket per hari pada bulan Ramadhan termasuk pada puncak hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Transaksi pengiriman dari e-commerce masih mendominasi selama Ramadhan hingga Lebaran. Permintaan pengiriman yang melonjak merupakan imbas dari kondisi akibat adanya peraturan pemerintah yang mengimbau masyarakat untuk beraktivitas dari rumah termasuk meniadakan mudik Lebaran.

Sementara itu, pengiriman kategori fesyen, gadget dan produk kecantikan masih mendominasi transaksi di bulan Ramadhan ini.

"Sejak memasuki Ramadhan 2020 kami prediksi akan ada peningkatan yang cukup besar karena melihat di masa pandemi ini terjadi peningkatan transaksi online, tercatat sejak minggu ketiga bulan Mei kenaikan pengiriman sekitar 50 persen dari Lebaran tahun lalu," kata Robin.

Baca juga: J&T Express catatkan pengiriman 3 juta paket selama Ramadhan
Baca juga: Perusahan logistik ini dulang layanan pengiriman paket sejak pandemi

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020