• Beranda
  • Berita
  • Tetap harus ganti oli meski motor jarang digunakan

Tetap harus ganti oli meski motor jarang digunakan

25 Agustus 2020 20:03 WIB
Tetap harus ganti oli meski motor jarang digunakan
Ilustrasi motor yang sedang mengganti oli (ANTARA/Istimewa)
Banyak pemilik kendaraan tidak menyadari bahwa sepeda motor yang diam dalam waktu yang lama juga tetap membutuhkan penggantian oli secara rutin karena fungsi oli sudah berkurang.

Technical Specialist PT Pertamina Lubricants Agung Prabowo mengungkapkan bahwa oli yang terlalu lama di dalam mesin itu juga memerlukan pergantian rutin karena fungsinya sebagai pelumas, pendingin, dan pembersih telah berkurang seiring waktu.

Baca juga: Berkendara di jalan macet jangan telat ganti oli

Baca juga: Kenapa rutin ganti oli penting? Ini alasannya


"Fungsi oli kan melumasi gesekan bantalan, pendingin juga berfungsi menangkal efek radiasi yang ada di dalam mesin pertama kali adalah oli yang ketemu sebelum bidang mesin berikutnya, kemudian pembersih yakni membersihkan sisa-sisa pembakaran," ungkap Agung Prabowo beberapa waktu yang lalu.

Sebagaimana diketahui, pabrikan motor kebanyakan menyarankan untuk penggantian oli itu dilakukan pada rentang waktu dua bulan sekali atau jika sudah mencapai 2000 km tergantung mana yang terlebih dahulu dicapai.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan oli itu menjadi stres, menurut Agung. yakni adanya asam dari oksidasi. Zat itulah yang menimbulkan oli itu dianggap stres sehingga perlu diganti agar mesin tetap sehat dan performa baik.

Dalam hal ini, dia juga tidak menyarankan untuk pemilik kendaraan roda dua menggunakan oli diesel yang jangka panjangnya akan merusak onderdil motor itu sendiri.

Baca juga: Awali 2019, KTM Bekasi tawarkan tiga kali ganti oli gratis

"Jika menggunakan oli diesel pada motor si zat aditif tadi adalah deterjen yang membersihkan ruang pembakaran," kata dia

"Oli itu kalau dibiarkan lama-lama akan menggumpal atau mengerak ya, salah satunya itu yang akan terjadi jika menggunakan oli diesel pada motor, zat dispersan di sini menjaga supaya partikel tetap kecil, tapi lama-lama juga akan habis aditifnya karena umur oli dan menumpuk sulfurnya," tambah dia.

Dalam kasus ini, Agung sangat menyarankan pemilik kendaraan untuk menyesuaikan dengan spesifikasi dari kendaraan mereka sendiri. Dalam pemilihan oli cukup mudah karena sudah tertera pada manual book kendaraan yang kita beli.

Baca juga: Ganti oli, haruskah tunggu angka kilometer?

Baca juga: Perlukah filter baru setiap ganti oli?

Baca juga: Benarkah sering gonta-ganti merek oli bikin mesin rusak?

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020