• Beranda
  • Berita
  • Wall Street bervariasi, S&P 500 dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi

Wall Street bervariasi, S&P 500 dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi

26 Agustus 2020 08:10 WIB
Wall Street bervariasi, S&P 500 dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi
Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid/am.
Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan S&P 500 dan Nasdaq kembali mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa, tetapi penurunan saham Apple membatasi keuntungan dari perkembangan positif perdagangan AS-China dan kemajuan baru dalam pertempuran medis melawan pandemi virus corona.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 60,02 poin atau 0,21 persen menjadi ditutup pada 28.248,44 poin. Indeks S&P 500 bertambah 12,34 poin atau 0,36 persen, menjadi menetap di 3.443,62 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir 86,75 poin atau 0,76 persen lebih tinggi, menjadi 11.466,47 poin.

Dari sektor-sektor utama di S&P 500, enam mengakhiri sesi lebih tinggi, dengan layanan komunikasi menikmati persentase kenaikan terbesar dan energi mencatat penurunan terbesar.

Dow, yang belum mendapatkan kembali level tertinggi Februari, mengakhiri sesi lebih rendah. Apple Inc membebani ketiga indeks utama dengan sahamnya turun 0,8 persen beberapa hari menjelang pemecahan pemecahan sahamnya dari satu menjadi empat pada Jumat (28/8/2020).


Baca juga: Wall Street dibuka bervariasi setelah indeks S&P cetak rekor baru


Pemecahan saham itu, yang akan mengurangi bobot Apple di Dow, mendorong perombakan di indeks industri blue-chips, dengan Salesforce.com menggantikan Exxon Mobil Corp, Amgen Inc mengambil tempat Pfizer Inc, dan Raytheon Technologies Corp digulingkan oleh Honeywell International Inc.

Saham Salesforce.com, Amgen dan Honeywell naik masing-masing melonjak 3,6 persen, 3,2 persen dan 5,4 persen.

“Perubahan ini mencerminkan apa yang telah terjadi di lingkungan bisnis secara keseluruhan,” kata Robert Pavlik, kepala strategi investasi di SlateStone Wealth LLC di New York.

"Tetapi jika (Dow) adalah portofolio yang dirancang oleh seorang manajer portofolio, klien akan memecat manajer portofolio," tambah Pavlik.

Pejabat perdagangan di Washington dan Beijing menegaskan kembali komitmen mereka terhadap Fase Satu dari kesepakatan perdagangan bilateral, tetapi niat baik antara negara-negara memburuk ketika China menyebut penerbangan pesawat mata-mata AS melalui zona larangan terbang sebagai "provokasi terbuka".

Produsen obat Inggris AstraZeneca telah memulai uji coba obat berbasis antibodi untuk pengobatan dan pencegahan COVID-19, perkembangan terbaru dalam perlombaan global untuk memerangi pandemi.


Baca juga: Wall Street menguat, S&P dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi baru

Di sisi ekonomi, indeks kepercayaan konsumen AS dari The Conference Board jatuh ke level terendah enam tahun bulan ini, sementara laporan dari Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan rumah baru pada Juli melonjak ke level tertinggi lebih dari 13,5 tahun.

“Anda memiliki dikotomi antara apa yang terjadi di pasar saham dan ekonomi,” kata Pavlik. "Mereka menjauh dari satu sama lain."

“Wall Street yakin dalam satu tahun dari sekarang bahwa ekonomi akan membaik dan memposisikan dirinya pada apa yang diantisipasi enam bulan hingga satu tahun dari sekarang.”

American Airlines Group Inc turun 2,2 persen setelah mengumumkan akan memberhentikan 19.000 karyawan pada Oktober kecuali pemerintah memperpanjang bantuan penggajian maskapai.


Baca juga: Wall Street berakhir menguat, Indeks Dow Jones naik 190,60 poin

Baca juga: Wall Street dibuka bervariasi di tengah kekhawatiran ekonomi

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020