• Beranda
  • Berita
  • Presiden Jokowi dorong industri dan pendidikan vokasi bersinergi

Presiden Jokowi dorong industri dan pendidikan vokasi bersinergi

26 Agustus 2020 12:21 WIB
Presiden Jokowi dorong industri dan pendidikan vokasi bersinergi
Dokumentasi - Peserta dari Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada menyiapkan kapal bertenaga surya saat mengikuti lomba Eco Solar Boat (ESB) pada Marine Icon 2017 di Kolam 8 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/4/2017). ANTARA FOTO/Moch Asim/ama/aa.

Masing-masing pihak harus membuka diri untuk berubah, untuk menemukan cara-cara baru, untuk menemukan model kerja sama baru

Presiden Joko Widodo mendorong pelaku industri dan pendidikan vokasi dapat bersinergi baik terutama untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Industri-industri kita dorong untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan terutama pendidikan vokasi dan kita dorong untuk bersinergi dengan pelaku usah mikro, kecil dan menengah untuk membangun sinergi kekuatan nasional," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut melalui "video conference" Peresmian Gedung Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro yang didukung oleh grup Sinarmas dan Astra.

"Pemerintah sedang bekerja keras untuk membangun kawasan-kawasan industri dan salah satunya kawasan industri terpenting adalah kawasan industri di sepanjang super koridor Utara Jawa, kawasan ini sudah didukung dengan logistik yang baik, tol darat yang sudah tersambung baik, ada tol laut, tol udara, dekat bandara dan pelabuhan, telah dilengkapi dengan ketersediaan listrik yang melimpah di pulau Jawa," tambah Presiden.

Kawasan industri di Pantai Utara Jawa itu dinilai Presiden dapat mendorong lompatan kemajuan.

"Saya mengajak semua pihak yang terkait pelaku industri, pelaku UMKM dan lembaga pendidikan tinggi untuk memanfaatkan momentum pengembangan kawasan industri ini sebagai ajang sinergi untuk melakukan lompatan kemajuan," ungkap Presiden.

Baik industri maupun pendidikan vokasi pun harus terus mengembangkan inovasi model kerja sama.

"Masing-masing pihak harus membuka diri untuk berubah, untuk menemukan cara-cara baru, untuk menemukan model kerja sama baru yang saling menguntungkan dan menghasilkan nilai tambah yang maksimal untuk perekonomian nasional kita," tambah Presiden.

Selain penyediaan infrastruktur di dalam kampus, yang juga sangat penting menurut Presiden Jokowi adalah akses mahasiswa untuk magang.

"Akses mahasiswa untuk belajar sambil belajar di dalam industri tapi bukan 1-2 minggu, minimal paling tidak 1 semester. Itulah inti kebijakan merdeka belajar, kampus merdeka, bahwa mahasiswa diberi akses dan didukung untuk belajar kepada saja dan di mana saja," ungkap Presiden.

Artinya merdeka belajar menurut Presiden Jokowi adalah pelajar dapat belajar di berbagai tempat yang bisa memberikan pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan dan dibutuhkan oleh masyarakat dan industri.

"Saya ingin mengingatkan bahwa prioritas kabinet Indonesia Maju dalam 5 tahun ke depan adalah mengembangkan sumber daya manusia, mengembangkan SDM, infrastrukturnya baik, SDM-nya kuat, kelembagaan dan cara kerja efisien itulah modal kita untuk bisa keluar dari 'middle income trap', jebakan negara berpendapatan menengah dan akan bisa membawa kita untuk menjadi negara maju," tegas Presiden.



Baca juga: Kemenperin: Program penerimaan vokasi industri tembus 20.000 pendaftar

Baca juga: Hipmi: Peningkatan pendidikan vokasi dorong penyerapan tenaga kerja

Baca juga: KADIN: Lulusan pendidikan vokasi harus bisa jadi bagian dari industri

Baca juga: Pendidikan vokasi BLK dinilai solusi tenaga siap pakai industri

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020