Pemerintah Malaysia kembali membatasi operasi tempat perniagaan termasuk kedai hingga jam 12.00 malam waktu setempatMusyawarah khusus hari ini telah menetapkan waktu operasi bagi premis perniagaan termasuk kedai 24 jam hanya dibenarkan sampai jam 12 malam saja
"Musyawarah khusus hari ini telah menetapkan waktu operasi bagi premis perniagaan termasuk kedai 24 jam hanya dibenarkan sampai jam 12 malam saja," ujar Menteri Keamanan Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob pada jumpa pers rutin Perintah Kawalan Pergerakan Pemulihan (PKPP) di parlemen, Kamis.
Namun, ujar dia, klinik-klinik swasta dibenarkan beroperasi 24 jam dengan tetap harus mematuhi SOP yang ada termasuk penggunaan aplikasi MySejahtera.
Ismail juga mengatakan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) telah menahan 63 orang atas kesalahan melanggar aturan PKPP.
"Daripada jumlah tersebut sebanyak tiga orang telah ditahan dan 60 orang lagi dikenakan denda atau kompaun," katanya.
Diantara kesalahan melanggar arahan PKPP termasuk aktivitas melibatkan kehadiran orang banyak yang menyulitkan penjarakan fisik (physical distancing) sebanyak 11 orang, aktivitas melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) 28 orang, gagal mematuhi arahan karantina satu orang, tempat perniagaan beroperasi melebihi masa 14 tempat, dan tidak memakai masker sembilan orang.
Ismail mengatakan musyawarah juga setuju melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan secara Administrasi (PKPDP) di Aman Jaya, Negara Bagian Kedah.
PKPDP dilaksanakan mulai jam 12.01 malam Jumat (28/8) hingga waktu yang akan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).
PKPDP ini melibatkan 22.360 orang pada 265 rumah dan semua akan disaring oleh petugas Kementerian Kesihatan Malaysia (KKM).
"Penduduk di luar zona yang ditentukan tidak dibenarkan untuk keluar zona manakala orang luar tidak dibenarkan untuk memasuki zona PKPDP," katanya.
Baca juga: Pelabuhan Klang dibuka kembali untuk pemulangan WNI
Baca juga: Jenazah seorang WNI tewas tertembak di Malaysia dipulangkan Kamis
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020