Perangkat yang dinamai Amazon Halo tersebut menggabungkan data yang dikumpulkan oleh gelang yang dibekali sensor itu dengan alat kecerdasan buatan, artificial intelligent (AI) untuk memberi informasi kepada pengguna mengenai kesehatan fisik dan mental mereka.
"Meskipun ada peningkatan layanan dan perangkat kesehatan digital selama dekade terakhir, kami belum melihat peningkatan yang berhubungan dengan kesehatan penduduk di AS," kata kepala bagian medis Amazon Halo Dr Maulik Majmudar, dikutip dari AFP, Jumat.
"Kami menggunakan keahlian mendalam Amazon pada kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin dalam menawarkan cara baru bagi pengguna untuk menemukan, mengadopsi dan memelihara kebiasaan kesehatan yang dipersonalisasi," dia melanjutkan.
Amazon Halo hanya tersedia di AS dengan harga 65 dolar AS (sekitar Rp950 ribu), termasuk akses keanggotaan enam bulan untuk analitik yang didukung AI.
Biaya langganan per bulan setelah itu akan dikenakan 4 dolar AS (sekitar Rp60 ribu), menurut perusahaan yang berbasis di Seattle tersebut.
Amazon Halo memiliki fitur seperti Apple Watch dan gelang pelacak kesehatan Fitbit yang dapat memberi informasi tentang aktivitas sehari-hari, pola tidur dan lainnya.
Halo dapat membedakan intensitas aktivitas, membedakan berjalan dengan berlari, dan menilai tingkat lemak tubuh pemakainya.
Dengan bantuan mikrofon di gelang, terdapat fitur Nada yang dirancang untuk menganalisa "energi dan semangat positif" dalam suara seseorang untuk menilai seberapa senang, sedih, lelah atau gembira mereka.
"Anda mungkin menemukan diri Anda di pagi hari terdengar tenang, gembira dan hangat," kata Majmudar.
"Hasil nada dapat mengungkapkan bahwa tugas kerja yang sulit menyebabkan kurangnya energi positif, sebuah indikasi dampak stres."
Untuk melindungi privasi, sampel ucapan dianalisis pada smartphone pemakainya -- yang disinkronkan ke gelang Halo mereka -- dan kemudian dihapus setelah proses tersebut, menurut Majmudar.
Pengguna dapat mematikan mikrofon Halo dengan menekan sebuah tombol di gelang, dia menambahkan.
Aplikasi Amazon Halo telah disesuaikan untuk smartphone yang didukung oleh perangkat lunak Apple iOS dan Google Android.
Baca juga: Studi: Manusia merasa paling tidak bahagia saat berusia 47 tahun
Baca juga: Jaga energi dan suasana hati saat #dirumahaja
Baca juga: Pentingnya rayakan capaian sederhana di tengah pandemi COVID-19
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020