"Dengan mengucap 'Bismillahirrahmanirrahim', pagi ini saya resmikan Bandara Yogyakarta International Airport dan pengoperasian menara Airnav dan sistem peringatan dini tsunami," kata Presiden Jokowi di bandara YIA Yogyakarta, Jumat.
Dalam peresmian itu hadir juga Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana X, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan para pejabat terkait lainnya.
Baca juga: Presiden ke Yogyakarta resmikan YIA dan serahkan banpres
"Bandara ini dikerjakan sangat cepat, hanya 20 bulan, 20 bulan cepat sekali. Kalau kita bandingkan ini dengan airport lama yang di Adisucipto, panjang 'run way' di sana 2.200 meter, yang di sini 3.250 meter jauh lebih panjang," ungkap Presiden.
Artinya YIA bisa didarati pesawat berbadan lebar.
"Di sana hanya untuk pesawat yang 'narrow body', di sini bisa didarati, ini saya baru dapat informasi didarati Airbus A380 dan Boeing 777, pesawat gede-gede bisa turun di sini karena runwaynya 3.250 (meter)," ungkap Presiden.
Sedangkan luas terminal mencapai 219 meter persegi atau sekitar 13-14 kali lipat dibanding luas terminal Bandara Adisucipto yang hanya sekitar 17 ribu meter persegi.
Baca juga: AP I buka penerbangan internasional rute Bandara YIA-Singapura
"Kapasitas terminal untuk penumpang yang lama hanya bisa 1,6 juta penumpang, di sini bisa 20 juta penumpang, ini tugas kita bersama bagaimana mendatangkan 20 juta itu, ini bukan tugas yang ringan," tegas Presiden.
Ia pun memaklumni karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19, pengunjung bandara pun masih sedikit.
"Kita tahu memang ini masih dalam kondisi pandemi, belum ramai saya maklum, tapi begitu mulai vaksinasi, Insya Allah saya meyakini bandara ini menjadi bandara yang paling ramai, itu yang penting," tegas Presiden.
Bandara YIA juga didesain memiliki daya tahan terhadap gempa sampai 8,8 SR dan menahan gelombang tsunami hingga ketinggian 12 meter.
Selain meresmikan bandara YAI, selepas menjalankan ibadah salat Jumat pada siang harinya, Presiden Joko Widodo juga diagendakan untuk menyerahkan Banpres Produktif Usaha Mikro di Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020