• Beranda
  • Berita
  • Lebak hentikan belajar di sekolah setelah guru positif COVID-19

Lebak hentikan belajar di sekolah setelah guru positif COVID-19

29 Agustus 2020 01:03 WIB
Lebak hentikan belajar di sekolah setelah guru positif COVID-19
Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat yang melanggar protokol kesehatan dengan tidak memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun. Tindakan tegas itu dengan memberikan hukuman menyanyi lagu-lagu pahlawan dan melafalkan teks Pancasila.


Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menghentikan kegiatan belajar mengajar di sekolah setelah seorang guru teridentifikasi positif terjangkit COVID-19.

"Kami menghentikan semua kegiatan belajar di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi di Lebak, Sabtu.

Baca juga: Layanan Disdukcapil Lebak ditutup sementara usai pegawai positif COVID

Menurut dia, guru yang positif COVID-19 tersebut bekerja di SDN 1 Rangkasbitung Timur, Jalan Siliwangi Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Pemerintah daerah kini menutup sementara sekolah agar tidak melaksanakan kegiatan belajar untuk pencegahan penyebaran COVID-19.

"Kami minta guru dan siswa agar menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun," katanya.

Baca juga: Bupati Lebak ajak warga taati protokol kesehatan cegah COVID-19

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan tes usap kepada siswa dan guru yang diduga kontak erat dengan penderita.

Saat ini, pihaknya melaksanakan tes usap kepada guru setempat sebanyak 27 orang dan 21 siswa.

Baca juga: Pemkab Lebak batal laksanakan tradisi "Seba Badui"

"Kami melakukan tes usap untuk pencegahan COVID-19 agar tidak menyebar kepada orang lain dan hasilnya bisa diketahui 12 hari," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020