"Mereka berupaya cari pelaku yang mengeroyok Prada MI," katanya dalam jumpa pers di Balai Wartawan Puspen Mabes TNI Cilangkap, Sabtu malam.
Sejak awal kejadian, kata Nana, tim dari Polda Metro Jaya dan Polrestro Jakarya Timur langsung berkoordinasi dengan Pangdam Jaya serta mendatangi TKP untuk mengecek kerusakan yang terjadi.
"Kalau Polsek Ciracas selama ini dibilang dibakar, yang dibakar itu hanya kendaaraan dan kaca hanya pecah," katanya.
Polisi pun berinisiatif membentuk tim terpadu dalam rangka menyelidiki kasus yang terjadi mulai dari perusakan Mapolsek Ciracas, minimarket Alfamart hingga penganiayaan terhadap masyarakat sipil di beberapa lokasi.
Upaya penyelidikan oleh tim terpadu dilakukan dengan mengecek CCTV dan hasilnya diserahkan kepada Polisi Militer Kodam Jayakarta untuk keperluan penyidikan.
Baca juga: Perusakan Mapolsek Ciracas dipicu provokasi Prada MI
Baca juga: Perusak Mapolsek Ciracas diproses sesuai hukum TNI Nana juga memastikan peristiwa tersebut tidak ada kaitan dengan peristiwa serupa pada 11 Desember 2018.
"Saya rasa tidak ada kaitannya. Ini berdiri sendiri bahwa korban kecelakaan tunggal ini disampaikan kepada rekannya bahwa dia dikeroyok sehingga timbul jiwa korsa mencari pelaku," katanya.
Jiwa korsa yang berlebihan yang dialami Prada MI serta koleganya, kata Kapolda, menimbulkan pikiran yang bermacam-macam sehingga apapun dilakukan.
"Apa yang ada dan bisa dilakukan, terjadilah aksi penganiayaan, perusakan dan pembakaran. Tidak ada kaitan dengan kasus lama. Mereka berupaya cari pelaku yang mengeroyok MI," katanya.
Meski sempat terkejut menerima kabar perusakan Mapolsek Ciracas, kata Nana, namun jajaran Polri tetap komitmen menjaga sinergi dan meningkatkan koordinasi dengan TNI.
"Kami dikagetkan dengan kejadian itu. Tapi untuk ke depan kita akan evaluasi dan tingkatkan koordinasi setiap kegiatan kita tingkatkan antara TNI dan Polri," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020