kontrol pasien yang didahulukan supaya bisa cepat diketahui berapa yang sembuh
Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad meningkatkan kapasitas laboratorium biomolekuker hingga mampu memeriksa 1.500 sampel per hari untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di Provinsi Riau.
“Untuk mengantisipasi eskalasi kasus COVID-19 yang akan berdampak pada aktivitas lab biomolekuker pada pekan ini kita akan tingkatkan kapasitas sehingga bisa memeriksa 1.500 sampel swab per hari,” kata Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi MARS, di Pekanbaru, Senin.
Lab Biomolekuler di RSUD Arifin Achmad adalah satu-satunya fasilitas kesehatan untuk memeriksa spesimen uji usap (swab) menggunakan metode PCR (Polymerase chain reaction). Sejak beroperasi pada Maret 2020, fungsi lab jadi memudahkan penanganan kasus COVID-19 sehingga uji spesimen tidak bergantung pada lab Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Nuzelly mengatakan, secara bertahap kapasitas lab biomolekuler terus ditambah dari awalnya hanya bisa memeriksa 150 sampel swab dalam sehari.
“Sampai hari ini, kapasitas kita bisa memeriksa 1.000 sampai 1.200 sampel per hari,” ujarnya.
Ia mengatakan dengan kerja lab yang makin sibuk, maka pemeriksaan sampel dilakukan dengan skala prioritas. Sampel yang diperiksa lebih dahulu adalah milik pasien terkonfirmasi COVID-19 dan suspek. Tujuannya agar mempercepat proses pengobatan dan penanganan terhadap pasien.
“Kita utamakan kontrol pasien yang didahulukan supaya bisa cepat diketahui berapa yang sembuh dan pulang dari perawatan untuk mengimbangi jumlah kasus positif yang bertambah,” ujarnya.
Baca juga: Riau tingkatkan kapasitas lab biomolekuler dukung tes usap massal
Baca juga: Lab Biomolekuler Riau terima ribuan spesimen tes COVID-19
Setelah itu, pemeriksaan juga dilakukan untuk proses penelusuran kontak pasien (tracing) dan terakhir pada sampel dari uji usap massal.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Senin siang total kasus terkonfirmasi COVID-19 Riau ada 1.740. Riau mengalami lonjakan kasus COVID-19 pada bulan Agustus karena terjadi 1.000 lebih pasien baru pada bulan ini.
Penambahan kasus baru lebih banyak dari yang sembuh, dengan persentase angka kesembuhan pasien mencapai 61,3 persen. Jumlah pasien yang masih dirawat ada 667 orang, terdiri dari 330 orang dirawat dan 307 isolasi mandiri.
Sedangkan yang meninggal dunia ada 30 orang, atau 1,7 persen dari total kasus terkonfirmasi.
Baca juga: "Rapid test" di Riau, 6.081 ODP negatif dan 45 positif, sebut Dinkes
Baca juga: Lab Biomolekuler Riau beroperasi uji swab corona pagi sampai malam
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020