PT Pupuk Kaltim (Persero) menyiapkan pupuk urea nonsubsidi sebagai alternatif bagi petani di Nusa Tenggara Barat yang tidak masuk dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) agar kegiatan usaha taninya tetap berjalan lancar.Jadi petani tidak perlu khawatir dengan Urea non subsidi Pupuk Kaltim, karena kualitasnya sangat baik
"Antisipasi kelangkaan pupuk sekaligus memenuhi kebutuhan petani jelang musim tanam, Pupuk Kaltim menyiapkan pupuk urea nonsubsidi merek daun buah di setiap distributor dan kios resmi, di seluruh wilayah distribusi perusahaan," kata Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Senin.
Ia menyebutkan ketersediaan pasokan pupuk nonsubsidi dilakukan untuk mendukung masa tanam tetap berjalan lancar, mengingat Pupuk Kaltim telah menyalurkan sebanyak 228.398 ton urea subsidi atau 98 persen dari alokasi 233.691 ton per 28 Agustus 2020.
Menurut Rahmad, kandungan dan unsur produk nonsubsidi tidak kalah dengan urea subsidi, dengan pemakaian yang juga lebih hemat. Kandungan nitrogen urea nonsubsidi sangat cocok untuk membantu mempercepat pertumbuhan tanaman serta membuat daun menjadi lebih segar, hijau dan rimbun.
Begitu juga dari sisi mutu, pupuk urea daun buah telah memiliki standar internasional dan bersertifikat SNI. Bahkan produk tersebut telah diekspor Pupuk Kaltim ke luar negeri.
"Jadi petani tidak perlu khawatir dengan Urea non subsidi Pupuk Kaltim, karena kualitasnya sangat baik," ujarnya.
Pupuk Kaltim menyiapkan minimal sebanyak 500 kilogram (kg) urea daun buah dan 500 kilogram pupuk NPK pelangi nonsubsidi di setiap kios, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan pupuk sesuai kebutuhan dan dapat memenuhi pemupukan berimbang yang diperlukan oleh petani.
Produk tersebut telah diujikan pada beberapa komoditas di berbagai daerah di Indonesia, melalui demonstration plot (demplot) pola pemupukan berimbang Pupuk Kaltim.
"Kami berharap ketersediaan pupuk urea daun buah bisa membantu petani mencukupi kebutuhan pupuk saat musim tanam," ucap Rahmad.
Ia mengatakan bagi petani yang butuh pendampingan untuk pola pemupukan berimbang, Pupuk Kaltim juga mempunyai tenaga lapangan yang andal di setiap kabupaten, yang siap memberikan arahan dan masukan terkait penggunaan pupuk secara tepat.
Sebab, lanjut Rahmad, salah satu faktor peningkatan produktivitas tidak hanya dari penggunaan pupuk, tapi juga metode pengelolaan lahan dan pemilihan benih, hingga pola waktu pemberian pestisida yang tepat.
"Banyaknya faktor yang mempengaruhi produktifitas tanaman pun menuntut petani paham akan hal tersebut," katanya.
Pelaksana tugas Kepala Kantor Pemasaran Pupuk Kaltim Wilayah NTB, Muhammad Hidayat Syam, menyebutkan stok pupuk urea nonsubsidi yang tersedia di NTB sebanyak 2.044,6 ton, NPK nonsubsidi sebanyak 1.698,26 ton, dan pupuk hayati sebanyak 31,36 ton.
"Stok seluruh pupuk nonsubsidi tersebut tersimpan di gudang yang tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB," ujarnya.
Baca juga: Pupuk Kaltim siapkan produk nonsubsidi jelang musim tanam
Baca juga: Pastikan ketersediaan pupuk, Mentan tinjau gudang Pupuk Kaltim
Pewarta: Awaludin
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020