"Terbukti berita PDI Perjuangan tentang putusan rekomendasi calon wali kota menjadi bahan di media massa maupun perbincangan media sosial," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin.
Selain itu, kehadiran Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua DPP Tri Rismaharini, Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat, dan Wasekjen Arif Wibowo ke Surabaya pada Minggu (30/8) atau menjelang turunnya rekomendasi menyita perhatian publik.
Baca juga: Hasto Kristiyanto bantah berselisih dengan Risma terkait Pilkada
Ketika menjadi perhatian publik, kata dia, maka secara tidak langsung menguntungkan bagi partai karena dapat insentif pemberitaan.
"Lebih-lebih ketika menjadi perhatian, PDI Perjuangan bisa menawarkan narasi yang menjawab isu publik maka akan menarik pemilih yang belum menentukan pilihan, karena pemilih seperti itu tergantung pada paparan informasi," ucapnya.
Dia menambahkan, PDI Perjuangan sangat cerdas dengan selalu menempatkan nama Risma sebagai pintu masuk untuk menjembatani dan memastikan kesinambungan Surabaya.
Tidak dapat dipungkiri, lanjut dia, Risma terbukti sukses dan dicintai publik dan selalu dikaitkan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Sehingga publik semakin mengasosiasikan bahwa keberhasilan Surabaya adalah berkat kepemimpinan PDI Perjuangan," kata pengamat yang juga seorang peneliti tersebut.
Baca juga: Sekjen PDIP: Kader harus patuhi putusan rekomendasi Pilkada Surabaya
Surokim juga menyebut berdasarkan survei bahwa kepuasan masyarakat terhadap kinerja Risma masih sangat tinggi, meski ada pandemi COVID-19 sehingga bisa dijadikan ujung tombak kampanye.
"Jangan heran nantinya nama Risma disebut oleh kandidat dari PDI Perjuangan. Sebab kalau Anda di-endorse Bu Risma secara terbuka maka kendati belum kerja, tapi sudah dapat basis suara pencinta Bu Risma yang luar biasa," tuturnya.
Baca juga: Risma akui diminta masukan Megawati soal calon Wali Kota Surabaya
Baca juga: Megawati tugaskan jajarannya lakukan konsolidasi Pilkada Surabaya
Baca juga: PDIP belum umumkan calon kepala daerah untuk Pilkada Surabaya
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020