"Berbagai sumber memperkirakan jumlahnya antara 50.000 dan 100.000," kata Jon Andrus dari PAHO, lengan Organisasi Kesehatan Dunia di benua Amerika, pada jumpa pers.
Palang Merah Internasional mengatakan sebelumnya, jumlah kematian akibat gempa Selasa itu bisa mencapai 45.000 hingga 50.000, dan tiga juta orang terluka atau kehilangan tempat tinggal.
Di ibukota Haiti yang hancur akibat gempa tersebut, mayat bisa dilihat di bawah puing-puing, bergeletakan di sisi jalan, atau menumpuk di kendaraan-kendaraan.
Gempa bumi Selasa itu merupakan gempa paling kuat yang mengguncang Haiti dalam lebih dari 200 tahun, yang merobohkan istana presiden serta rumah-rumah perbukitan, dan membuat negara yang berpenduduk sembilan juta orang itu meminta bantuan internasional.
Gempa itu berkekuatan 7,0 skala Richter dan pusatnya hanya 16 kolometer dari Port-au-Prince, ibukota Haiti. Sekitar empat juta orang tinggal di kota itu dan daerah sekitarnya, dan banyak penduduk tidur di luar rumah di tanah, jauh dari dinding-dinding bangunan yang melemah, sementara gempa-gempa susulan yang berkekuatan 5,9 mengguncang kota itu sepanjang Selasa malam hingga Rabu.(*)
Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010