"Saya ingin mengajak teman-teman, jangan biarkan Ibu Risma sendiri. Mari kita berikan ide-ide baru kepada Ibu Risma, supaya Ibu Risma tidak sendiri," kata Ketua Fraksi PSI DPRD Surabaya, William Wirakusuma, di Surabaya, Senin.
Menurut dia, rekomendasi kebijakan itu berupa pengawasan protokol kesehatan di ruang publik secara ketat dengan menempatkan petugas keamanan dan memperbanyak CCTV, peningkatan kapasitas dan kemampuan rumah sakit dalam menghadapi Covid-19 gelombang kedua, dan persiapan pelaksanaan vaksinasi yang meliputi anggaran, tenaga medis dan proses.
Baca juga: Wali Kota Surabaya blusukan ke pasar ingatkan warga pakai masker
"Kami juga mengajak semua pihak tidak pasif menghadapi pandemi," kata dia.
Sementara itu, ahli kesehatan masyarakat, Pandu Riono, menyebut pemerintah Kota Surabaya harus memperkuat kerja sama dan koordinasi antarinstitusi dalam menanggulangi Covid-19. "Saya kasihan dengan Ibu Risma, sepertinya single fighter. Semangatnya luar biasa, saya kagum sebenarnya," katanya.
Baca juga: Angka kesembuhan pasien COVID-19 di Surabaya capai 77,53 persen
Namun, lanjut dia, pandemi ini harus ditangani dengan sistem. Tidak mudah menanggulangi pandemi di Surabaya, yang seperti Jakarta, punya daerah-daerah penyangga.
"Mobilitas warga dari dan ke daerah penyangga ini yang menjadi faktor utama penularan terus terjadi," kata Riono.
Ia mengatakan, koordinasi dan kerendahan hati para pihak dibutuhkan untuk menanggulangi pandemi ini. Juga termasuk di antara pemerintah kota dan pemerintah provinsi.
Baca juga: TNI dan Polri dukung Pemkot Surabaya terapkan Inpres 6/2020
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020