Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengonfirmasi tempat untuk isolasi pasien COVID-19 di wilayahnya sudah penuh terhitung hari ini, Senin.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan kondisi itu disebabkan melonjaknya kasus terkonfirmasi positif dari kluster kawasan industri selama sepekan terakhir.
"Betul hari ini sudah penuh. Dari kemarin kita menampung pasien kasus positif kluster industri," katanya di Cikarang, Senin.
Pemerintah Kabupaten Bekasi sebenarnya telah menyiapkan dua tempat isolasi masing-masing di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Utara serta Wisma Mahasiswa President University yang juga berlokasi di Kecamatan Cikarang Utara.
Baca juga: Program "Mang Jaka" cegah COVID-19 sektor wisata diluncurkan di Bekasi
Baca juga: Positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi tembus 1.000 kasus, sebut GTPP
"Total ada 130 kasur (bed) lebih di dua lokasi itu," kata Alamsyah.
Kondisi itu memaksa pihaknya mengalihkan tempat isolasi pasien yakni isolasi mandiri di kediaman masing-masing bagi pasien positif tanpa gejala serta rumah sakit rujukan bagi pasien dengan gejala.
Alamsyah mengatakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayahnya melonjak cukup tajam dalam sepekan terakhir. Data yang diunggah di situs pikokabsi.bekasikab.go.id mencatat kasus kumulatif positif mencapai 1.016.
Dalam sepekan terakhir saja tercatat penambahan kasus positif mencapai 400 lebih kasus yang disumbang kluster kawasan industri.
Rinciannya, 248 karyawan PT LG Electronic Indonesia, 71 karyawan PT Suzuki Indomobil, serta 88 karyawan PT NOK Indonesia.
"Tiga kluster industri itu merupakan kluster terbaru di wilayah kita. Sebelumnya juga ada kluster serupa, kemudian tidak semua juga yang tercatat di data kita karena yang masuk database hanya warga Kabupaten Bekasi sementara di kluster industri juga ada tenaga kerja dari luar wilayah kita," kata dia.*
Baca juga: Kluster LG bermula dari karyawan meninggal yang positif COVID-19
Baca juga: Pemkot Bekasi gratiskan biaya pengobatan COVID-19
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020