Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan dari seluruh dunia, hanya tujuh negara termasuk Indonesia yang masih menggunakan bahan bakar di bawah RON 90 atau tergolong BBM oktan rendah.
"Sebetulnya premium dan pertalite porsi konsumsinya yang paling besar. Kita perlu mendorong bagaimana konsumen yang mampu beralih ke BBM ramah lingkungan," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII di Jakarta, Senin.
Baca juga: Konsumsi Pertalite di Denpasar melonjak 92 persen, ini sebabnya
Nicke menjelaskan bahwa selain Indonesia, hanya tinggal enam negara lainnya yang masing menggunakan bahan bakar di bawah RON 90, yakni Kolombia, Mesir, Ukraina, Mongolia, Uzbekistan, dan Bangladesh. Indonesia pun masih menggunakan BBM jenis premium dengan RON 88.
Oleh karena itu, Pertamina berupaya mengurangi kadar emisi gas buang kendaraan bermotor dengan BBM yang lebih ramah lingkungan, melalui Program Langit Biru.
Melalui program ini, Pertamina memberikan diskon harga Pertalite sebesar Rp1.200 per liter. Pada tahap awal, program ini telah berjalan mulai 5 Juli di Denpasar.
Baca juga: Pertamina tegaskan masih sediakan BBM premium dan pertalite
Ada pun besaran diskon akan berkurang secara gradua setiap dua bulan dan diperuntukkan kendaran motor roda 2, motor roda 3, angkot plat kuning dan taksi plat kuning.
"Program ini berjalan mulai awal Juli, nanti setiap dua bulan diskonnya akan kami kurangi. Sekarang sampai awal September diskonnya masih full, harga Pertalite Rp7.640, sama dengan harga premium Rp6.450," kata CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid.
Mas'ud menjelaskan bahwa selain di Denpasar, program ini akan diimplementasi di Jawa dan Bali, seperti Tangerang Selatan, Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan Bandung.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020