Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menawarkan Delta Kayan kepada Perum Bulog yang berencana berinvestasi membangun penggilingan padi modern di Bulungan,Kaltara juga menjadi lumbung pangan baru
"Perum Bulog berencana membangun 16 unit fasilitas penggilingan padi modern atau modern rice milling plant (MRMP) di Kalimantan, salah satunya di Kabupaten Bulungan," kata Irianto di Tanjung Selor, Senin (31/8).
Saat ini, Perum Bulog masih mencari lokasi yang pas dan akan melakukan survei beberapa lokasi di Bulungan.
Gubernur menawarkan kawasan Delta Kayan atau di kawasan food estate untuk disurvei karena selain lahannya yang subur, ketersediaan air juga sangat melimpah.
Baca juga: Bulog persiapkan lahan bangun gudang beras di lokasi lumbung pangan
Baca juga: Pemerintah targetkan produktivitas padi di lumbung pangan capai 5 ton
Selain itu beberapa izin yang dikeluarkan Pemkab Bulungan kepada investor yang akan menggarap food estate itu, tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan.
“Berdasarkan laporan, hanya ada satu perusahaan yang serius di sana yaitu Solaria. Izin investor yang lainnya itu sudah otomatis tidak berlaku karena tidak ada kegiatan di lapangan,” kata Irianto.
Selain di Bulungan, Perum Bulog juga akan membangun serentak MRMP di Kalimantan yaitu di Seruyan, Lempuyang, Parebok, Hamaut dan Sampit Sebrang.
Kemudian Cempaga Mutu, Pagatan, Mendawai, Pande Batu, Bahaur, Terusan, Dadahup, Pangkoh, Sukamara, Tanah Laut dan Barabai.
Rencananya, fasilitas MRMP ini akan memiliki dryer atau mesin pengering berkapasitas 900 ton per hari, milling atau mesin sosoh berkapasitas 50 ton per jam Gabah Kering Giling, SILO atau tempat penyimpanan gabah berkapasitas 3.000 ton per unit. Nilai investasi Bulog untuk proyek 16 MRMP di Kalimantan ini sekitar Rp2 triliun.
Baca juga: Indef: proyek food estate jangan terfokus hanya pada beras
Baca juga: Pemerintah diminta membuat pertimbangan matang program "food estate"
Gubernur memerintahkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltara dan Kabupaten Bulungan untuk menindaklanjuti rencana investasi ini dengan mengintensifkan koordinasi.
“Mudah-mudahan ke depan selain menjadi lumbung energi, Kaltara juga menjadi lumbung pangan baru di Indonesia,” ujarnya.
Pembangunan MRMP dilaksanakan secara bertahap. Pada 2020 kegiatannya meliputi penyusunan FS, penunjukan konsultan PMC, EPC serta berkoordinasi dengan pihak terkait koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait kebijakan.
Lalu 2021, pemilihan dan penetapan FS, PMC, dan pengadaan EPC pembangunan MRMP pembukaan lahan baru dengan metode tanam terbaru, dan pembangunan infrastruktur pendukung oleh instansi terkait.
Baca juga: Investasi di Kaltara mencapai Rp7,637 triliun
Baca juga: Proyek strategis nasional Kaltara perlu investasi Rp500 triliun
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020