• Beranda
  • Berita
  • Sisi positif memasak di masa adaptasi kebiasaan baru menurut psikolog

Sisi positif memasak di masa adaptasi kebiasaan baru menurut psikolog

2 September 2020 10:59 WIB
Sisi positif memasak di masa adaptasi kebiasaan baru menurut psikolog
Ilustrasi pasangan memasak (Pixabay)
Memasak bisa menjadi salah satu kegiatan yang bisa Anda lakukan untuk mengusir stres atau cemas terutama di masa adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi COVID-19 saat ini, walau sebenarnya sudah dilakukan setiap hari jika Anda sudah berkeluarga.

“Untuk mengurangi stres, kita harus lebih fokus ke dalam kita sendiri dan apa yang ada di sekeliling kita yaitu keluarga di rumah. Kita bisa berfokus pada hal-hal yang bisa dilakukan di rumah, di antaranya memasak," kata psikolog klinis Dessy Ilsanti dalam siaran pers GoFood, ditulis Rabu.

Beberapa penelitian membuktikan, memasak memiliki berbagai macam manfaat, termasuk menuntaskan kekhawatiran akan higienitas.

Berikut ulasan singkat para pakar kesehatan mengenai sisi positif memasak terutama untuk Anda yang masih membatasi kegiatan di luar rumah di fase adaptasi kebiasaan baru ini:

Baca juga: Bahagia itu mudah, ini caranya

Baca juga: Ini dia cara ringankan stress


1. Berikan kepuasan tersendiri (self-rewarding)

Bagi yang sering bingung dan bosan berkegiatan di rumah selama tahun 2020 dan mungkin juga sudah lama ingin menguasai keterampilan (skill) baru, memasak bisa menjadi salah satu keahlian yang bisa dipelajari dan bisa berpengaruh terhadap perasaan dan pikiran.

“Dengan bahan yang siap masak sebenarnya sangat memudahkan. Kita tidak harus punya skill ahli dalam memasak, namun tetap memudahkan kita mencapai self rewarding. Jadi kita set standarnya juga jangan ketinggian sehingga mencapainya pun bisa jadi lebih mudah karena kegiatan ini dilakukan sendiri rumah," kata Dessy.

2. Cara terapi

Menurut psikolog dan akademisi Universitas Indonesia Dr. Rose Mini Agoes Salim, memasak memberikan kenyamanan dan menambah eksistensi diri. Jika seseorang menikmati kegiatan memasak, daya tahan tubuh pun akan meningkat karena berarti ada hormon yang keluar yang membuat kita tidak dalam situasi tegang. Ini yang dapat membantu kita bertahan menghadapi pandemi.

3. Agar lebih kreatif

Sebuah penelitian dari tahun 2016 mengungkapkan, memasak dapat meningkatkan kreativitas dan kebahagiaan. Studi ini mengikuti gerakan dan bahasa tubuh 658 orang selama dua minggu ketika memasak dengan cermat.

Para peneliti mencatat ketika orang melakukan hal-hal kecil, bermakna, dan menenangkan seperti memanggang setiap hari, membuat mereka merasa lebih bahagia.

Baca juga: Bakar kalori di rumah? Coba beberapa pekerjaan rumah berikut

Baca juga: #dirumahaja Darius Sinathrya & Donna Agnesia rencana bikin mie godhog


Kreativitas yang terlibat dalam memanggang, menurut para ilmuwan di balik penelitian tersebut, membuat orang merasa lebih ‘membumi’ dan mampu melakukan sesuatu.

4. Hemat biaya

"Memasak di rumah cenderung menghemat uang, yang lebih lanjut dapat berdampak positif pada keseluruhan situasi keuangan seseorang," tutur asisten profesor psikologi dan pemilik Sycamore Counseling Services, Jamie McNally.

Lebih lanjut, kondisi finansial dapat memperburuk kondisi kesehatan mental dan tekanan pada hubungan, karena pertengkaran tentang uang cenderung menjadi salah satu konflik paling umum dalam suatu hubungan.

"Pasangan dapat menggunakan memasak di rumah untuk memperkuat hubungan mereka tidak hanya dengan menabung, tetapi juga dengan menggunakan kesempatan untuk menikmati makanan bersama," saran McNally.

5. Tingkatkan kualitas hubungan di rumah

“Lebih sering melakukan kegiatan dari rumah di masa pandemi ini ternyata dapat lebih sering menimbulkan konflik. Namun memasak bersama bisa dilakukan untuk mengatasi ini," kata Dessy.

Bagi Anda yang merasa tidak bisa masak, kini bisa memesan bahan siap masak melalui aplikasi. Menurut Dessy, menu siap masak memungkinkan pasangan dan anak yang tidak biasa memasak bisa terlibat.

Rose Mini turut mengungkapkan, alasan orang gemar makanan siap masak juga bukan semata-mata karena waktu, namun juga karena kepraktisannya.

"Bahkan orang yang tidak bisa masak pun bisa berkreasi dengan menu instan (siap masak) dengan berbagai macam tambahan menu. Hal ini akan menimbulkan rasa senang dan menghindari stress," ungkap dia.

6. Kurangi kecemasan atas higienitas di masa pandemi

Di masa pandemi seperti saat ini, higienitas menjadi salah satu faktor penting yang harus terus diperhatikan, termasuk halnya makanan. Bagi yang masih ragu membeli makanan dari luar karena alasan higienitas, maka bisa mencoba memasak sendiri.

Baca juga: Cara simpan makanan agar tahan lama selama isolasi diri

Baca juga: Jaga energi dan suasana hati saat #dirumahaja

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020