Negara berpenduduk sekitar 10 juta jiwa itu berhasil melalui gelombang pertama pandemi COVID-19 awal tahun ini, dengan infeksi yang lebih sedikit dibanding banyak negara lain di Eropa. Hingga Rabu Hongaria melaporkan total 6.622 kasus dengan 619 kematian akibat COVID-19.
Namun meski sebagian besar pasien COVID-19 telah sembuh, jumlah kasus aktif meningkat selama sepekan terakhir atau lebih dari ratusan menjadi 2.100 pada Rabu. Para pakar memperingatkan lonjakan infeksi dalam beberapa pekan ke depan saat sekolah kembali dibuka.
Pemerintah Perdana Menteri Viktor Orban menutup perbatasan bagi pengunjung asing, meski pihaknya telah mengecualikan larangan masuk bagi warga dari tiga negara tetangga Eropa tengah, yakni Republik Ceko, Polandia dan Slovakia, asalkan sebelumnya mereka dinyatakan negatif virus corona.
Uni Eropa, yang menekankan aturan sama bagi seluruh warga Uni Eropa yang melintasi perbatasan internal, menyebut langkah tersebut bersifat diskriminatif dan oleh karena itu ilegal.
Langkah Hongaria untuk menutup perbatasan juga mendorong peninjauan dari pihak UEFA, yang berencana menggelar Piala Super dengan penonton stadion di Budapest, laga internasional pertama sejak awal pandemi, pada 24 September.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kepala Kabinet Hongaria jalani karantina COVID-19
Baca juga: Hongaria batalkan perayaan hari nasional 20 Agustus karena pandemi
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020