Seluruh pemangku kepentingan mendorong peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah di kalangan masyarakat.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan kecakapan masyarakat terhadap pengetahuan tentang ekonomi dan keuangan syariah merupakan penentu bagi pengembangan ekonomi berbasis Islam tersebut.
"Saya meyakini bahwa pemahaman masyarakat yang baik atas ekonomi dan keuangan syariah akan sangat menentukan seberapa besar penerimaan masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah itu sendiri," kata Ma’ruf Amin saat mengikuti peluncuran acara Sharia Economic Talk dari Istana Wapres RI, Jakarta, Rabu.
Meskipun Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar, lanjut Ma’ruf, hal itu bukan menjadi jaminan ekonomi dan keuangan syariah akan berkembang pesat dengan sendirinya.
Baca juga: Wapres: Pengentasan kemiskinan alami kemunduran
Selain potensi sumber daya manusia (SDM) yang besar, menurut Wapres, kesadaran dan pengetahuan terhadap sistem ekonomi syariah juga harus ditingkatkan.
"Kita tidak bisa berasumsi bahwa sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, ekonomi dan keuangan syariah akan berkembang dengan sendirinya," katanya menegaskan.
Pengembangan sistem ekonomi syariah di Indonesia juga mendapat dukungan dari Pemerintah dengan penerbitan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
"Sesungguhnya, kita memiliki modal yang baik bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. KNEKS secara khusus bertugas untuk mempercepat, memperluas, dan memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi nasional," katanya menjelaskan.
Oleh karena itu, Ma’ruf Amin meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah di kalangan masyarakat.
Hingga saat ini, tingkat literasi keuangan syariah secara nasional tercatat baru mencapai 8,93 persen, sementara indeks inklusi keuangan syariah nasional sebesar 9,1 persen.
"Indeks ini mencerminkan bahwa kita perlu bekerja keras untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air," katanya.
Baca juga: Wapres: Kecerdasan buatan solusi untuk negara jadi pelaku industri 4.0
Wapres juga meminta kepada para pelaku usaha dan perbankan untuk memperluas layanan syariah berbasis teknologi sehingga lebih banyak masyarakat dapat menjangkau layanan kegiatan ekonomi syariah tersebut.
"Dengan indeks inklusi yang masih rendah, itu memberikan kita peluang untuk melakukan perluasan layanan keuangan syariah, khususnya menggunakan basis tekonologi digital, utamanya kepada mereka yang sama sekali belum terhubung dengan sistem keuangan formal," kata Wapres.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020