Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang beredar di Indonesia memiliki kekerabatan erat dengan virus yang bersirkulasi di wilayah Asia.memiliki kekerabatan erat dengan virus-virus di daerah Asia termasuk dari Wuhan
"Kalau kita lihat pola penyebaran mutasi maka memang virus yang bersirkulasi di Indonesia ini memiliki kekerabatan yang erat dengan virus-virus yang ada di daerah Asia termasuk dari Wuhan," kata Amin dalam konferensi pers virtual yang diadakan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana Jakarta, Rabu.
Baca juga: Tim UGM: Mutasi D614G masih bisa diatasi dengan vaksin COVID-19
Baca juga: Eijkman: Mutasi D614G terdeteksi dari isolat virus April 2020
Amin menuturkan virus SARS-CoV-2 di Indonesia memang agak berbeda dengan yang bersirkulasi di Eropa maupun di Amerika.
Di lain sisi, Amin mengatakan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan di Indonesia berpeluang untuk dapat digunakan di negara-negara lain.
Dia menuturkan mutasi D614G pada virus SARS-CoV-2 tidak akan mengganggu kinerja vaksin yang sedang dikembangkan.
Baca juga: Menristek: Mutasi virus corona terdeteksi di sejumlah daerah Indonesia
Baca juga: Menristek: Belum ada bukti SARS-CoV-2 dengan mutasi D614G lebih ganas
Hal itu karena mutasi tersebut tidak mempengaruhi receptor binding domain (RBD) di protein Spike pada virus SARS-CoV-2. RBD menjadi sasaran vaksin.
"Selama mutasi-mutasi itu tidak mempengaruhi protein yang menjadi sasaran dari vaksin yaitu receptor binding domain (RBD) maka mutasi itu tidak mempengaruhi sehingga vaksin yang dikembangkan di Indonesia itu bisa diharapkan dapat digunakan di negara-negara lain," ujarnya.
Baca juga: UGM temukan mutasi SARS-CoV-2 di Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020