Kementerian Sosial memberikan bantuan kepada S, siswa kelas 7 madrasah tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang kesulitan sekolah daring karena tidak memiliki telepon pintar.Pokoknya kamu belajar yang rajin, harus ingat perjuangan orang tuamu, harus jadi anak pintar, anak yang membanggakan ya...
Bantuan berupa laptop, telepon genggam, tas sekolah, sepatu sekolah, dan alat-alat tulis diserahkan langsung Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial Grace Juliari Batubara didampingi Kasubdit AMPK Direktorat Rehabsos Anak, Cupsanto bersama Kepala Balai Anak "Handayani" Jakarta, Neneng Heryani di kediaman S di Garut, Rabu.
"Pokoknya kamu belajar yang rajin, harus ingat perjuangan orang tuamu, harus jadi anak pintar, anak yang membanggakan ya...," kata Grace melalui keterangan tertulis Kemensos.
Akibat pandemi COVID-19, para pelajar terpaksa menjalani pembelajaran secara daring dengan telepon pintar (HP), namun karena keterbatasan maka bapak A, orang tua S terpaksa mencuri HP milik tetangganya demi memenuhi kebutuhan sekolah daring untuk S anaknya.
A merasa sedih karena S sudah lama kesulitan mengikuti pembelajaran di sekolah. A merupakan seorang buruh harian lepas dan tidak memiliki penghasilan menentu.
Tetangganya yang akhirnya mengetahui bahwa A mencuri HP miliknya, tidak memperpanjang kasus ini karena HP tersebut benar-benar digunakan S untuk mengikuti pembelajaran secara daring.
Terhubung secara daring, penasehat DWP Kemendikbud Franka Nadiem Makarim serta Kepala Sekolah S. Franka menyampaikan pula bahwa melalui Kemendikbud, "S" akan memperoleh bantuan kuota internet untuk beberapa bulan ke depan.
Selanjutnya, Kementerian Sosial akan terus melakukan monitoring demi mendukung dan membantu keperluan pembelajaran bagi S.
Selain itu, Kementerian Sosial akan mencoba mencari solusi bagi permasalahan siswa-siswi lainnya yang juga mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran secara daring.
Baca juga: Kemensos bantu peralatan belajar bagi siswa miskin di Garut
Baca juga: Pemkab Garut siapkan Rp10 miliar untuk bayar utang warga ke rentenir
Baca juga: SMKN 1 Garut bantu penuhi kebutuhan "hand sanitizer" di Puskesmas
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020