Upacara pelepasan dua kontingen satgas pasukan perdamaian dunia itu digelar di Aula Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu, demikian siaran pers Humas Polri.
Pasukan perdamaian itu nantinya akan diberangkatkan ke Darfur, Sudan dan Bangui, Republik Afrika Tengah.
Baca juga: Menlu: tidak ada pasukan perdamaian Indonesia terinfeksi COVID-19
Baca juga: RI ingin pertahankan posisi "top 10" pengirim pasukan perdamaian PBB
Baca juga: Indonesia, Australia bahas pengiriman pasukan penjaga perdamaian PBB
Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi, upacara ini dihadiri oleh perwakilan sebanyak 30 orang dari 280 orang yang akan diberangkatkan.
Kapolri Idham Azis dalam amanatnya mengungkapkan bahwa anggota Polri yang bertugas pada misi PBB merupakan delegasi Polri yang memiliki integritas serta tanggung jawab besar untuk menjaga nama baik NKRI di mata internasional.
"Bendera merah putih di lengan kiri adalah melambangkan negara sehingga beban yang diemban tidaklah ringan," kata Idham.
Selain itu, Idham menekankan kepada para Kasatgas yang memimpin pasukan nanti agar cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan waspada di daerah misi.
"Diharapkan Peacekeepers Polri mampu mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan yang telah dilatihkan selama masa Latpragas," ujar Idham.
Usai menerima amanat dari Kapolri, kedua kontingen pasukan perdamaian dunia tersebut telah secara resmi dilepas untuk selanjutnya melaksanakan tanggung jawab tugas di daerah misi di Darfur, Sudan dan Bangui, Republik Afrika Tengah.
Sejak tahun 1989 sampai dengan sekarang, Polri tercatat telah menugaskan 2.594 personel untuk menjadi pasukan penjaga perdamaian dalam misi PBB.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020